Bengkulu,  (Antara) - Gubernur Provinsi Bengkulu Junaidi Hamsyah berencana menganggarkan Rp100 miliar untuk memutakhirkan rumah dakit umum daerah tersebut, RS M. Yunus.

"Mau Rp100 miliar pun juga tidak apa-apa, kita akan coba menganggarkannya, ini upaya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat," kata Junaidi Hamsyah, di Bengkulu, Selasa.

Dia mengatakan, rencana anggaran tersebut akan diutamakan untuk pelayanan kesehatan yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat.

"Klinik mana yang paling banyak pasiennya, kita akan rencanakan untuk itu, sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik dan cepat," kata dia.

Bahkan menurut dia, pemutakhiran RS M. Yunus bisa dibuat layaknya tidak seperti rumah sakit, pembangunan lebih kepada aspek kenyamanan bagi pasien.

"Kenapa cat dinding harus warna putih, kalau bisa kita buat senyaman mungkin, untuk klinik yang keluhan kesehatan paling tinggi, kita buat klinik eksklusif, seperti hotel berbintang, jadi kesannya pasien tidak masuk rumah sakit, sehingga mempercepat kesembuhan mereka," ucapnya.

Tidak cukup dengan perbaikan infrastruktur dan peralatan kesehatan, menciptakan kenyamanan pasien beserta keluarga, menurut gubernur, juga membutuhkan peningkatan kemampuan SDM.

"Saya pernah datang malam-malam, lalu bertanya kepada petugas piket malam, namun dijawab seenaknya, cobalah bertutur sopan, kalau saya saja sebagai gubernur dijawab seperti itu, bagaimana pasien dan keluarga pasien," katanya.

Petugas medis di RS M. Yunus diharapkan meniru metode perusahaan swasta atau perbankan saat menerima pelanggan mereka.

"Layani bagai pelanggan, utamakan senyum, salam, sapa, dan gaya berbicara yang sopan serta tidak pilih kasih," ujarnya.

***3***

Pewarta: Oleh Boyke LW

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014