Kemenag siap luruskan kesalahan arah kiblat masjid

Mukomuko (Antara) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan siap meluruskan kesalahan arah kiblat Masjid di daerah itu.

"Untuk pengukuran arah kiblat Masjid, kalau masyarakat minta kami siap," kata Kasi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mukomuko, Harmaini, saat ditanya jumlah Masjid yang masih salah arah kiblatnya, di Mukomuko, Jumat.

Ia yakin, masih banyak Masjid terutama yang sudah lama dibangun di daerah itu yang salah arah kiblatnya, tetapi jumlahnya belum tahu karena instansi itu belum mengukur semua Masjid.

Namun, katanya, instansi itu secara tertulis telah menyampaikan imbauan ke desa dan masyarakat supaya mengajukan permintaan pengukuran arah kiblat Masjid di wilayahnya masing-masing.

"Surat itu telah kami sampaikan ke desa melalui 15 kantor urusan agama (KUA). Selanjutnya KUA yang menyampaikan ke desa dan masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, salah satu contoh Masjid yang salah meletakkan arah kiblat, yakni Masjid yang berada di depan Kantor Camat Air Rami. Arah kiblat di Masjid itu ternyata melenceng mencapai 10 derajat.

"Kalau bangunan Masjid yang salah arah kiblatnya tetap tidak berubah yang diubah itu arah shafnya mengarah kiblat," ujarnya.

Untuk pengukuran Masjid lain, katanya, pihaknya masih menunggu permintaan dari masyarakat. Jangan dari inisiatif Kemenag yang mengukur arah kiblat karena tanggapannya kurang baik.

Ia menyebutkan, sebanyak 285 Masjid di daerah itu. Jika ditambah dengan Musholah, jumlahnya bisa mencapai 500 Masjid dan Musholah.

Kalau Masjid yang baru dibangun, ia yakin, tidak ada yang salah arah kiblatnya karena sebelum dibangun penggurus Masjid yang minta Kemenag menetapkan arah kiblatnya.

Menurut dia, lemungkinan Masjid lama, tetapi bisa saja Masjid yang lama sudah tepat arah kiblatnya. Untuk memastikan itu perlu adanya pengukuran.

Ditanya keabsahan ibadah masyarakat yang shalat di Masjid yang tidak mengarah kiblat, menurutnya, sah sah saja karena mereka tidak tahu dan mengerti. Mereka tetap menganggap arah kiblatnya sudah tepat. ***3***