Bengkulu,  (Antara) - Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan mengimbau masyarakat agar memaknai arti dari Hari Raya Idul Adha 1435 Hijriah, serta mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

"Saat ini kehidupan bersosial masyarakat semakin berkurang, sehingga berdampak menurunnya kesejahteraan masyarakat karena kurangnya kepedulian sosial, dengan ibadah kurban ini, hendaknya kita semua mengambil hikmah yang besar," kata wali kota, di Bengkulu, Minggu,

Wali Kota itu mengatakan, peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak hanya tugas pemerintah setempat, namun tanpa bantuan dari berbagai pihak akan terjadi perlambatan pertumbuhan di sektor tersebut.

"Ibadah kurban ini jangan hanya sekedar seremonial saja, tetapi lebih dari itu, dibutuhkan pengorbanan untuk saling peka terhadap kehidupan bersosial di masyarakat, kita hidup saling membutuhkan, bantu saudara kita yang kurang mampu," kata dia.

Kehidupan yang jauh dari kata sejahtera, menurutnya, dapat mendegradasi pola pikir, sifat dan tingkah laku ke arah yang buruk, hal itu dikarenakan tuntutan dalam memenuhi perekonomian keluarga, sehingga meningkatkan angka kriminalitas di daerah itu.

"Mari gelorakan kembali melalui perayaan Idul Adha, semangat untuk saling peduli, bersosial dan religius, jangan mencari kebutuhan dunia saja, tetapi yang lebih penting adalah untuk di akhirat nanti," katanya.

Sementara, itu ustad yang menjadi khatib shalat hari raya Idul Adha di Masjid Agung Akbar At-Taqwa, Kota Bengkulu menyampaikan pesan moral dan pesan sosial dari ibadah kurban.

"Ada pesan penting dari ibadah kurban ini, seperti, menjunjung demokrasi, hal itu tergambar dari sifat arif dan bijaksana nabi Ibrahim, sebelum dia menunaikan ibadah kurban, dirinya tetap bertanya pendapat anaknya nabi Ismail tentang perintah Allah, dia tidak otoriter," kata Muhammad Usun.

Pesan selanjutnya yang tergambar, katanya, sifat dan tingkah laku nabi Ismail selaku anak, selalu menghormati orang tua, sopan dan religius.

"Hal seperti ini yang mulai pudar pada diri remaja bangsa, masih adakah Ismail muda pada generasi muda kita?, sifat seperti nabi Ismail merupakan dasar dari martabat bangsa, karena generasi muda yang akan melanjutkan perjuangan bangsa," ucapnya.

Untuk menekan krisis moral dan sosial, menurutnya, harus menumbuhkan kembali budi pekerti pada remaja putra dan putri bangsa.

"Dan itu tidak lepas dari teladan pemimpin baik pemimpin bangsa, daerah, desa sampai pemimpin di rumah tangga," ujarnya.

***3***

Pewarta: Oleh Boyke LW

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014