Bengkulu,  (Antara) - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Bengkulu Hardiansyah ST MT mengatakan provinsi, kabupaten, dan kota di daerah itu harus mengutamakan kearifan lokal sebagai basis perekonomian daerah guna menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

"Untuk sebuah industri global, kita jelas tertinggal dari daerah lain, daerah lain sudah berkarya, kita baru mau memulai. Langkah yang paling efektif adalah pemerintah daerah mengembangkan kearifan lokal," kata dia di Bengkulu.

Menurut dia, kearifan lokal seperti situs, nilai budaya serta ciri khas Bengkulu dapat dikembangkan sehingga diyakini menjadi tulang punggung perekonomian provinsi tersebut di masa depan.

"Oleh sebab itu, pemerintah daerah saat ini seharusnya sudah mulai membuat kebijakan yang berpihak dan mendukung tumbuh kembangnya usaha-usaha yang bergerak di bidang itu," kata dia.

Seperti kebijakan yang mempermudah masyarakat maupun industri rumah tangga untuk dapat menciptakan dan memasarkan barang-barang yang berciri khas Bengkulu.

"Ada beberapa poin penting yang perlu digenjot pemda, yang pertama yakni dari sektor stimulan pembiayaan, memang pemerintah pusat memiliki program kredit usaha rakyat (KUR), namun yang mendapatkan program tersebut adalah mereka yang sudah memiliki usaha, bagaimana dengan pengangguran?, di sisi ini pemda bisa berbuat," katanya.
(*)

Pewarta: Oleh Boyke LW

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014