"Masyarakat di daerah (yang tidak bersentuhan langsung dengan pembangunan IKN) tampaknya tidak begitu peduli soal IKN karena tidak merasakan langsung dampaknya. Seharusnya penting mendukung IKN agar terealisasi karena tentu akan memberikan dampak yang baik," kata Hardiansyah di Bengkulu, Selasa.
Dia mengatakan masyarakat serta elemen yang berada di daerah, selain DKI Jakarta dan di IKN, tentunya juga perlu memberikan dukungan agar program pemindahan Ibu Kota Negara itu bisa terealisasi tepat waktu.
Niat pemerintah memindahkan ibu kota negara, kata dia, memang sudah tepat karena situasi Jakarta saat ini sudah tidak begitu baik untuk menampung seluruh aspek.
"Beban Jakarta semakin lama semakin besar sebagai ibu kota negara sekaligus sebagai pusat bisnis. Kedua-duanya setiap waktu tentu harus berkembang, sementara wilayah Jakarta kondisi saat ini saja begitu padat," ujarnya.
Menurut dia, opsi untuk memindahkan pusat bisnis dari DKI Jakarta tentunya akan memakan biaya yang sangat mahal dibandingkan pemindahan ibu kota negara serta pembangunan infrastrukturnya.
"Pilihannya memang dua, kalau tidak memindahkan pusat pemerintahan maka memindahkan pusat bisnis, ekonominya. Tapi kalau memindahkan pusat ekonomi, banyak infrastruktur yang perlu dibangun, kalau membangun pabrik itu harus memikirkan hulu sampai hilirnya," kata Hardiansyah.
Belum lagi, kata dia, terkait perizinan, infrastruktur pendukung, pengaturan distribusi barang dari usaha-usaha bisnis tersebut, serta pemenuhan sarana dan prasarana pendukung ekonomi lainnya.
"Tentu lebih mahal dibandingkan membangun infrastruktur untuk memindahkan pusat pemerintahan," ujarnya.
Dia mengatakan masyarakat serta elemen yang berada di daerah, selain DKI Jakarta dan di IKN, tentunya juga perlu memberikan dukungan agar program pemindahan Ibu Kota Negara itu bisa terealisasi tepat waktu.
Niat pemerintah memindahkan ibu kota negara, kata dia, memang sudah tepat karena situasi Jakarta saat ini sudah tidak begitu baik untuk menampung seluruh aspek.
"Beban Jakarta semakin lama semakin besar sebagai ibu kota negara sekaligus sebagai pusat bisnis. Kedua-duanya setiap waktu tentu harus berkembang, sementara wilayah Jakarta kondisi saat ini saja begitu padat," ujarnya.
Menurut dia, opsi untuk memindahkan pusat bisnis dari DKI Jakarta tentunya akan memakan biaya yang sangat mahal dibandingkan pemindahan ibu kota negara serta pembangunan infrastrukturnya.
"Pilihannya memang dua, kalau tidak memindahkan pusat pemerintahan maka memindahkan pusat bisnis, ekonominya. Tapi kalau memindahkan pusat ekonomi, banyak infrastruktur yang perlu dibangun, kalau membangun pabrik itu harus memikirkan hulu sampai hilirnya," kata Hardiansyah.
Belum lagi, kata dia, terkait perizinan, infrastruktur pendukung, pengaturan distribusi barang dari usaha-usaha bisnis tersebut, serta pemenuhan sarana dan prasarana pendukung ekonomi lainnya.
"Tentu lebih mahal dibandingkan membangun infrastruktur untuk memindahkan pusat pemerintahan," ujarnya.