Bengkulu, (Antara) - Sejumlah pengrajin batu akik di Kota Bengkulu syukuran terkait pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia Joko Widodo dan Jusuf Kalla dengan menggelar asah batu gratis.

Rudi Kurnianwan (39) salah seorang pengrajin yang membuka lapak asah batu gratis tersebut, di Kota Bengkulu, Rabu mengatakan hal itu merupakan suatu bentuk rasa syukurnya atas dilantiknya presiden dan wakil presiden yang dikenal dengan metode blusukannya.

"Ini semua kami lakukan sebagai bentuk rasa syukur kami atas telah dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang baru, kami kemarin membuka lapak dari pagi sampai sore," kata dia.

Ia juga mengatakan setiap orang yang datang hari itu dilayani sebagaimana pelanggan hari biasa, namun gratis untuk satu kali asah batu.

Hal senada dituturkan Dasa (34) pengrajin yang juga membuka lapak asah batu akik gratis tersebut bahwa dirinya bersama rekanya membuka lapak tersebut selain bentuk rasa syukurnya juga ingin memperkenalkan batu akik kepada masyarakat khususnya di Provinsi Bengkulu.

"Semoga dengan ini batu akik di Bengkulu bisa dikenal luas," kata dia.

Salah seorang pengunjung Budiarto (45) yang datang mengasah batu menuturkan, kegiatan tersebut dirasanya sangat bagus selain bisa bersilahturahmi dengan sesama pecinta batu akik juga ajang promosi bagi pemilik lapak asah batu akik.

Berlian, pengunjung lainnya mengatakan ia pun ikut mengasah gratis batu akik dari bahan yang telah lama disimpannya dan selalu di bawa di dalam tas.

Sementara itu, terkait dengan telah dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla, sebagian warga berharap pemimpin negeri ini tidak langsung menaikkan harga BBM.

"Kondisi kita sedang sulit. Apalagi masih kemarau sehingga kami tidak bisa panen dari kebun," kata Suminto, warga Kota Bengkulu.

Warga lainnya Hafis yang berprofesi sebagai nelayan mengharapkan rencana menaikkan harga BBM ditinjau ulang atau bila perlu dibatalkan.

"Kami ini nelayan yang tergantung dengan musim ikan dan cuaca. Apalagi di Bengkulu ini ombak dan kerap angin kencang sehingga jarang turun ke laut. Belum lagi kalau BBM ikut naik, pendapatan kami belum tentu bisa menutupi pengeluaran-pengeluaran dalam melaut," katanya.

***2***

Pewarta: oleh Yan Berlian

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014