Akademisi Universitas Bengkulu (Unib) Lindung Zalbuin Mase mengatakan robohnya konstruksi bangunan "Kota Tuo" disebabkan perencanaan pembangunan kawasan wisata tersebut kurang matang.
"Ada perencanaan pembangunan yang kurang matang dan menganggap sheet pile bisa menopang bangunan yang keras padahal hanya bisa menutup lapisan tanah di tepi sungai tapi malah di fungsikan sebagai penopang bangunan," kata dia di Kota Bengkulu, Jumat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Ada perencanaan pembangunan yang kurang matang dan menganggap sheet pile bisa menopang bangunan yang keras padahal hanya bisa menutup lapisan tanah di tepi sungai tapi malah di fungsikan sebagai penopang bangunan," kata dia di Kota Bengkulu, Jumat.
Selain itu, fungsi sebenarnya sheet pile untuk menutupi lapisan tanah yang berada di tepi sungai, namun pada pembangunan Kota Tuo digunakan sebagai penopang bangunan.
Selain itu, kemungkinan sebelum dilakukan pembangunan, tidak dilakukan pendataan dan penelitian lebih lanjut terkait kondisi tanah.
Baca juga: DPRD Bengkulu minta pengusutan rusaknya kontruksi bangunan Kota Tuo
Baca juga: Polisi selidiki kerusakan konstruksi 'Kota Tuo' Bengkulu
Baca juga: DPRD Bengkulu minta pengusutan rusaknya kontruksi bangunan Kota Tuo
Baca juga: Polisi selidiki kerusakan konstruksi 'Kota Tuo' Bengkulu
Lindung menjelaskan, rusak nya konstruksi bangunan Kota Tuo tersebut karena adanya peningkatan tekanan secara natural dari dalam tanah dan adanya penggunaan tanah timbunan di sekitar lokasi.
"Ada beberapa hal yang menyebabkan konstruksi tersebut roboh yaitu sheet pile tidak tertanam hingga ke tanah yang keras dan sheet pile yang berfungsi sebagai menutup tanah dan malah dijadikan pondasi untuk bangunan," ujarnya.
Saat ini Polresta Bengkulu terus melakukan penyelidikan terkait rusak nya konstruksi bangunan wisata Kota Tuo yang berada di Pasar Bengkulu Kecamatan Sungai Serut.
Kabag Ops Polresta Bengkulu Kompol Jupri menyebutkan bahwa penyelidikan tersebut dilakukan guna memastikan penyebab rusaknya konstruksi bangunan Kota Tuo.
"Kami melakukan penyelidikan untuk memastikan terjadinya hal tersebut saat ini masih dalam proses pendalaman dan dalam waktu dekat akan ada sejumlah orang yang akan diperiksa," sebutnya.
Dalam proses penyelidikan tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bengkulu dan OPD terkait.
Diketahui Pemerintah Kota Bengkulu menganggarkan dana sebesar Rp35 miliar untuk melanjutkan pembangunan wisata Kota Tuo tahap kedua.
Anggaran Rp35 miliar tersebut digunakan untuk membangun sekitar aliran sungai, melakukan merevitalisasi Masjid Tua Pasar Bengkulu dan merevitalisasi rumah-rumah panggung Bengkulu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023