Bengkulu,  (Antara) - Demonstrasi lanjutan terkait penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak di Provinsi Bengkulu berjalan damai serta kondusif.

"DPRD Provinsi Bengkulu menjadi salah satu tujuan utama para pendemo untuk menyampaikan aspirasi mereka, namun kita mengapresiasi mereka berdemo dengan damai, artinya mahasiswa telah menerapkan ilmu politik dengan benar," kata Kepala Bagian Humas DPRD Provinsi Bengkulu, Bachrin di Bengkulu, Kamis.

Pada Kamis (21/11) merupakan hari kedua aksi demonstrasi yang digelar di depan Sekretariat DPRD Provinsi Bengkulu, demo kali ini digelar oleh sejumlah mahasiswa dari Universitas Hazairin, Kota Bengkulu.

Bahkan mahasiswa yang berdemo sempat istirahat sebentar, setelah pihak kepolisian membagikan air mineral kemasan di tengah aksi demonstrasi berlangsung.

"Kami dari pihak DPRD Provinsi Bengkulu juga siap menerima dengan baik mereka yang menyampaikan aspirasi, tentunya tidak dengan aksi anarki," kata Bachrin.

Dia mengimbau mahasiswa untuk memahami tugas dan wewenang DPRD dan hubungan mitra baik dengan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

"Kalau mahasiswa memaksa DPRD Provinsi Bengkulu untuk menurunkan harga BBM, hal itu salah, DPRD tidak punya wewenang untuk itu, memaksa atau mendesak pemerintah pusat pun juga bukan wewenang kami, tetapi kalau menyalurkan aspirasi, anggota legislatif di sini akan mengupayakannya," kata dia.

Sebelumnya, Gabungan mahasiswa universitas di Provinsi Bengukulu mulai menggelar aksi protes kenaikan harga bahan bakar minyak, siang Rabu, 19/11. (baca: http://bengkulu.antaranews.com/berita/28024/mahasiswa-bengkulu-demo-tolak-kenaikan-bbm)


***1***

Pewarta: Oleh Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014