Bengkulu (Antara Bengkulu) - Kepolisian Resor Kota Bengkulu mengamankan
tiga orang mahasiswa pengunjukrasa yang menolak rencana pemerintah
menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi, Senin.
"Tiga orang kami amankan sementara untuk memberi pengertian kepada
mereka bahwa aksi membakar tidak diperkenankan," kata Kepala Kepolisian
Resor Bengkulu AKBP Iksantiyo Bagus Pramono kepada wartawan.
Pengamanan tiga orang itu setelah mereka berusaha membakar dua
boneka yang merupakan alat peraga dalam aksi teatrikal menolak kenaikan
harga BBM di depan Kantor DPRD Provinsi Bengkulu.
Ketiga mahasiswa tersebut yakni Romidi Karnawan, Ketua Kesatuan Aksi
Mahasiwa Muslim Indonesia (KAMMI) Bengkulu, Wahyu yang merupakan
koordinator aksi dan seorang pengunjukrasa lainnya.
Setelah diamankan selama 30 menit, polisi melepas ketiga mahasiswa itu dengan perjanjian mereka akan membubarkan diri.
Sementara itu, Melyansori dari Pusat Kajian Antikorupsi Bengkulu
mengatakan pengunjukrasa akan membubarkan diri sebab mereka sudah
mendapat dukungan anggota DPRD tentang penolakan kenaikan harga BBM.
Sebelumnya, para pengunjukrasa yang terdiri dari berbagai elemen
mahasiswa dan organisasi kepemudaan menyegel salah satu Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kilometer 6,5 Kota Bengkulu.
"Kami menyegel SPBU ini sebagai bentuk protes dan menolak rencana
pemerintah menaikkan harga BBM," kata Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa
Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Bengkulu Romidi Karnawan di sela-sela
aksi.
Penyegelan dilakukan dengan menempel sebuah karton bertuliskan "disegel" dan ditempel di fasilitas SPBU itu.
Aksi penyegalan SPBU tersebut membuat layanan pengisian BBM terhenti sementara di lokasi itu.
Puluhan polisi yang mengamankan kegiatan mahasiswa itu berusaha menghentikan aksi tersebut.
Setelah menyegel SPBU, para pengunjukrasa bergeser ke Kantor DPRD
Provinsi Bengkulu untuk menyampaikan aspirasi mereka ke wakil rakyat.
Dukungan tanda tangan mendukung penolakan rencana pemerintah
menaikkan harga BBM bersubsidi diperoleh dari sejumlah anggota
legislatif.
"Enam orang anggota DPRD menandatangani dukungan kepada mahasiswa
dan pemuda untuk meminta pemerintah membatalkan rencana menaikkan harga
BBM," kata Bachrin, Pelaksana tugas Kepala Bagian Humas Sekretariat DPRD
Provinsi Bengkulu. (Antara)
Polisi amankan pengunjukrasa tolak kenaikan BBM
Senin, 17 Juni 2013 15:44 WIB 1355