Bengkulu (Antara Bengkulu) - Sebanyak enam anggota DPRD Provinsi Bengkulu mendukung tuntutan sekitar 100 orang mahasiswa dan pemuda yang
tergabung dalam "Front Pembela Rakyat" yang menuntut pemerintah membatalkan rencana menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi, Senin.
Enam orang anggota DPRD yang menerima permintaan pengunjukrasa untuk
menandatangani dukungan penolakan kenaikan BBM yakni Anggota Fraksi
Rafflesia Bersatu Suharto, Anggota Fraksi PKS Ahmad Zarkasi, Lukman dan Diana
Komena.
Selanjutnya Anggota Fraksi PAN Junaidi Albab dan Anggota Fraksi Demokrat, Elmi Supiati.
Setelah mendapat tanda tangan enam anggota DPRD tersebut, para
pengunjukrasa mengirimkan dukungan tandatangan itu ke DPR RI melalui
faksimili di ruang Wakil Ketua II DPRD, Ahmad Zarkasi.
"Sebagai wakil rakyat, sudah sepantasnya mereka menyerap aspirasi
masyarakat, terutama soal rencana penaikan harga BBM," kata Koordinator
unjukrasa Iswahyudi, kepada wartawan.
Sebelum menggalang dukungan para anggota legislatif, para
pengunjukrasa yang terdiri dari mahasiswa dan pemuda menggelar orasi di
depan Kantor DPRD Provinsi Bengkulu.
Mereka mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membatalkan rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.
Sebanyak sembilan orang perwakilan pengunjukrasa menggelar dialog
dengan sejumlah anggota legislatif yang dipimpin Wakil Ketua II DPRD
Provinsi Bengkulu, Ahmad Zarkasi.
"Kami minta anggota legislatif mendukung gerakan masyarakat untuk
menolak penaikan harga BBM bersubsidi," kata Redo Berlian, anggota
Front Pembela Rakyat.
Ia mengatakan penaikan BBM sama sekali bukan kebijakan populer yang harus didukung oleh DPRD.
Kebocoran APBN menurutnya dapat diantisipasi dengan menghemat
sejumlah pengeluaran antara lain gaji pejabat, perjalanan dinas anggota
DPR dan PNS serta meningkatkan penerimaan pajak.
"Pemerintah juga sudah saatnya moratorium pinjaman negara, karena
yang pembayaran bunga hutang juga membebani APBN," tambahnya.
Menurut kader HMI Bengkulu itu, kompensasi BBM yakni membagikan
Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sama sekali tidak menjawab
persoalan.
Apalagi dana BLSM berasal dari pinjaman luar negeri yang justru membebani masyarakat. (Antara)
Enam anggota DPRD tolak penaikan harga BBM
Senin, 17 Juni 2013 15:56 WIB 1759