Bengkulu (Antara Bengkulu) - Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan
tinggi di Kota Bengkulu berunjukrasa di depan Kantor DPRD Provinsi
Bengkulu, Kamis menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar
minyak bersubsidi.
"Menaikkan harga BBM berarti menyengsarakan rakyat dan menambah
jumlah warga miskin," kata Koordinator Lapangan, Taufik Ramadhan dari
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bengkulu saat berorasi.
Unjukrasa yang dijaga ketat anggota polisi itu berlangsung saat
para anggota legislatif mengikuti rapat paripurna dengan agenda
mendengarkan jadwal pemilihan wakil gubernur.
Para mahasiswa menyampaikan tiga tuntutan yakni meminta pemerintah membatalkan rencana kenaikan BBM subsidi.
Bantuan Langsung Sementara Masyarakat yang dikucurkan pemerintah
sebagai kompensasi kenaikan harga BBM menurut mahasiswa bukan solusi
yang tepat.
Selain tuntutan membatalkan rencana kenaikan BBM, para mahasiswa
juga menilai kenaikan harga BBM sarat dengan kepentingan politik
menjelang Pemilu 2014.
Tuntutan ketiga para mahasiswa adalah agar pemerintah menasionalisasi aset negara, bukan dengan memangkas subsidi BBM.
Setelah menyampaikan aspirasinya, para mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.
Anggota Fraksi PKS DPRD Provinsi Bengkulu Siswadi mengatakan
kenaikan harga BBM bukan solusi tepat untuk menyelamatkan perekonomian
nasional.
"Lebih tepat kalau subsidi itu diberikan kepada petani dan usaha kecil menengah," katanya.
Apalagi jika sumber dana BLSM merupakan utang luar negeri yang dinilai akan memberatkan masyarakat. (Antara)
Mahasiswa Bengkulu tolak kenaikan harga BBM
Kamis, 13 Juni 2013 12:37 WIB 1516