Mukomuko (Antara) - Warga Desa Pasar Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meminta pemerintah setempat membangun pompanisasi untuk pengairan sawah tadah hujan seluas 600 hektare di wilayah tersebut.

"Kami minta pembangunan pompanisasi berskal besar untuk pengairan seluas 600 hektare sawah tadah hujan di desa ini," kata Kepala Desa Pasar Ipuh, Mardiansyah, di Mukomuko, Rabu.

Ia mengatakan hal itu saat menyerahkan proposal permohonan pembangunan pompanisasi di wilayahnya kepada Bidang Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan setempat.

Proposal itu juga, diserahkannya kepada Dinas Pekerjaan Umum setempat, dan Komisi II DPRD setempat.

Mardiansyah menyebutkan, seluas 600 hektare areal persawahan milik warga lima desa yang berada di Desa Pasar Ipuh. Sawah seluas itu selama ini mengandalkan air hujan sebagai sumber pengairan.

Menurutnya, di areal persawahan di desa itu telah dibangun drainase Air Tebat oleh pemerintah melalui Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan tahun 2011.

Namun, lanjutnya, drainase yang dibangun sebagai saluran tersier Air Tebat tidak mampu mengairi sawah seluas 600 hektare di desa itu.  

Untuk mengoptimalkan sarana saluran irigasi yang ada di desa itu, ia berharap, pemerintah setempat membuat sumber air yakni dengan cara membangun pompanisasi berskala besar.

Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Elxandi mengatakan bahwa usulan proposal ini tepat masuk ke bidang itu.

Selanjutnya, katanya, instansi itu akan mengusulkan pembangunan pompanisasi di Desa Pasar Ipuh, Kecamatan Ipuh.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014