Ratusan umat Kristen Khatolik menjalani rangkaian peribadatan Jumat Agung atau menuju hari Paskah di Gereja Khatolik Santo Yohanes Kota Bengkulu yang berjalan dengan khidmat dan lancar tanpa adanya pembatasan akibat pandemi COVID-19.

"Pada pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu pelaksaan pra Paskah tidak semeriah saat ini sebab saat ini lebih terbuka untuk umum dan perayaan tidak diberlakukan pembatasan COVID-29," kata Pastor Paroki Santo Penginjil Bengkulu Romo Paulus Sarmono di Kota Bengkulu, Jumat.

Dengan tidak adanya pembatasan untuk berkumpul setelah kasus pandemi COVID-19 di Bengkulu melandai membuat umat Kristiani di Kota Bengkulu semakin antusias dalam menjalankan peribadatan.
 
Meski demikian, para umat yang mengikuti peribadatan pra Paskah tetap menggunakan masker dan mencuci tangan menggunakan handsanitizer.

Sementara itu, dalam rangkaian Trihari Suci menuju Hari Raya Paskah, para umat kristiani memperingati hari wafat Isa Almasih atau Jumat Agung.

Terang Romo Paulus, pada perayaan Paskah tahun ini mengangkat tema 'Keadilan ekologis bagi seluruh ciptaan sehingga semakin mengasihi dan lebih peduli'.

Melalui tema tersebut, umat hendaknya saling mencintai dan mengasihi sesama ciptaan, serta dapat peduli sesama.

Sehingga para umat kata dia akan menaruh rasa toleransi dan membangun solidaritas terhadap sesama serta turut peduli terhadap lingkungan. 

"Setelah beberapa rangkaian, jumat Agung menjadi hari penting untuk memperingati Wafatnya Isa Almasih yang memiliki makna penting dalam kehidupan iman umat kristiani. Rangkaian ini akan diakhiri pada minggu Paskah," katanya.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023