Bengkulu (Antara) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Provinsi Bengkulu mengimbau nelayan setempat untuk waspada gelombang tinggi saat melaut.

"Dua hari ini gelombang tinggi di samudra Hindia, dan gelombang ini akan terjagi beberapa hari ke depan, ini sangat berbahaya untuk pelayaran," kata prakirawan BMKG Bengkulu, Anjasman kepada jurnalis di Bengkulu, Senin.

Dia mengatakan, gelombang laut Bengkulu beberapa hari terakhir mencapai titik ketinggian hingga lima meter, kondisi tersebut diperparah dengan perkiraan akan turun hujan, sehingga jarak pandang nelayan menjadi terbatas.

"Gelombang laut Bengkulu juga diperkirakan mencapai titik tertinggi hingga posisi delapan meter, oleh sebab itu kita peringatkan nelayan untuk lebih berhati-hati," kata dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, tentang kondisi gelombang laut sepanjang pesisir pantai yang terbentang dari Kabupaten Mukomuko hingga Kaur, Provinsi Bengkulu.

"Untuk pesisir pantai, ombak berada pada ketinggian 2,5 meter, gelombang ini juga berbahaya bagi nelayan tradisional," katanya.

Dia juga mengatakan, cuaca hujan ringan sampai berat juga akan terjadi sepekan ke depan, curah hujan tinggi juga akan menghambat aktivitas nelayan.

Sementara itu, salah seorang nelayan Pesisir Pantai Zakat, Efendi mengatakan sudah sepekan terakhir, sejumlah nalayan di daerah itu tidak melakukan aktivitas tangkap ikan.

"Ada yang sudah lima hari tidak melaut, ada yang empat hari, bahkan ada yang sudah sepekan tidak melaut, ini disebabkan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan kami untuk melaut," ucapnya.

Akibatnya, harga ikan disejumlah sentra penjualan di pasar tradisional daerah tersebut juga mengalami dampak kenaikan, untuk jenis ikan tongkol yang biasa di jual dengan harga Rp20 ribu, kini masyarakat harus membayar dengan harga lebih tinggi, yakni Rp30 ribu per kilogram. ***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014