Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan instansi itu tidak memiliki anggaran untuk membiayai usulan alih fungsi lahan perkebunan kelapa sawit menjadi sawah.  

"Biaya untuk itu terlalu besar. Kita tidak punya anggaran untuk itu," kata Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko, Elxandi, di Mukomuko, Kamis.

Seluas 500 hektare lahan perkebunan tanaman kelapa sawit yang berada dekat dengan irigasi teknis di daerah itu diusulkan oleh pemiliknya menjadi sawah.

Ia menjelaskan, lahan seluas 500 hektare perkebunan kelapa sawit yang diusulkan oleh petani tersebut dahulunya sawah yang ditanami tanaman kelapa sawit oleh petani.

Sekarang, lanjutnya, petani ingin mengembalikan lagi lahannya yang ditanami tanaman kelapa sawit itu menjadi sawah melalui program optimasi lahan.

Namun, lanjutnya, sasaran program optimasi lahan (Opl) ini bukan perubahan sawit menjadi sawah tetapi lahan persawahan yang sudah ada tetapi produksinya minim. Karena tujuan program ini untuk meningkatkan produksi pertanian.

"Dalam juknisnya tidak boleh refungsi tanaman kelapa sawit menjadi sawah. Selain itu anggaran program ini sebesar Rp2 juta per hektare tidak cukup membiayai refungsi sawah yang ditanami," ujarnya.

Karena, lanjutnya, tidak ada biaya untuk tebang tebas tanaman kelapa sawit. Dan biaya untuk itu saja sangat besar. Sedangkan dana Opl itu untuk pengolahan sampai pembelian sarana produksi pertanian.

"Uang Rp2 juta itu saja tidak cukup untuk upah tebang tebas tanaman kelapa sawit sebanyak 120 batang per hektare," ujarnya lagi.

Ia berharap, perubahan juknis program Opl dan penambahan anggaran khusus untuk refungsi sawah yang telah ditanami tanaman kelapa sawit oleh petani setempat.

Ia menerangkan, petani ingin mengembalikan lahan persawahan yang telah ditanami tanaman kelapa sawit karena keuntungan menanam padi lebih besar dibandingkan sawit.

"Pendapatan petani sawah yang punya lahan satu hektare lebih besar dari pada petani yang punya lahan seluas itu," ujarnya lagi. ***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014