Pemerintah Kota Bengkulu menargetkan pada 2023 ini, stunting bisa turun ke angka satu digit dan setidaknya berada di 9 persen.
 
"Targetnya di tahun ini satu digit, jadi 9 persen. Dan ke depannya kami targetkan zero stunting di kota ini," kata Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi saat mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau kegiatan Posyandu Rukun, Kelurahan Lingkar Barat, Kecamatan Gading Cempaka, di Bengkulu, Kamis.
 
Dedy Wahyudi yang juga selaku pembina Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bengkulu menyebutkan pola kerja sama berbagai pihak berperan penting dalam menurunkan angka stunting.
 
"Kerja keras semua pihak, kerja keroyokan, mulai dari tim pendamping keluarga, kemudian PKK, bidan, Dinas Kesehatan, dan juga program pemerintah yang betul-betul menyasar, yang mana kita memitigasi anak-anak terduga stunting,” ungkap Dedy.
 
 
Hal itu pun, kata dia, terbukti pada 2022 lalu Kota Bengkulu berhasil menurunkan angka stunting dari 22,1 persen menjadi 12,9 persen.
 
Menurut dia, target menurunkan stunting menjadi 1 digit bukanlah sebuah langkah mustahil asalkan kolaborasi dan peran aktif seluruh pihak berjalan dengan baik.
 
Wakil Presiden (Wapres) RI KH. Ma’ruf Amin bersama Ibu Wury Ma’ruf Amin meninjau kegiatan Posyandu Rukun, Kelurahan Lingkar Barat, Kecamatan Gading Cempaka pada hari ke-2 kunjungan kerja (kunker) ke Kota Bengkulu, Kamis.
 
Kehadiran Wapres disambut langsung Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Wali Kota Dedy Wahyudi. Dalam kunjungannya, Wapres Ma'ruf Amin memastikan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh posyandu berjalan secara aktif sesuai dengan tugas dan fungsinya, terutama dalam melakukan deteksi dini dan penanganan balita stunting.
 
Selain itu, selaku Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Wapres memberikan dukungan penuh kepada pemerintah provinsi dan Kota Bengkulu untuk mempercepat penurunan stunting.*

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023