Rejanglebong (Antara) - Dinas Pertanian Kabupaten Rejanglebong Bengkulu, mengimbau kalangan petani setempat untuk mengembangkan tanaman jagung hybrida guna memenuhi kebutuhan nasional.

"Kebutuhan jagung hybrida secara nasional saat ini masih kurang," kata Kadistan Rejanglebong, Redha Kusmartono di Rejanglebong, Senin.

"Untuk Provinsi Bengkulu saja baru mencapai 78.000 ton, pada tahun ini target produksi jagung se Provinsi Bengkulu sebanyak 148.000 ton. Untuk itu kalangan petani di Rejanglebong diimbau untuk mengembangkan tanaman ini karena potensi cukup bagus dan harga jualnya stabil," katanya.

Pengembangan tanaman jagung hybrida di daerah itu sendiri, kata dia, selama ini sudah banyak dikembangkan oleh petani, namun belakangan banyak yang mengalihkannya ke tanaman sayuran maupun cabai karena terpengaruh lonjakan harga.

Untuk membantu kalangan petani dalam 15 kecamatan di daerah itu tambah dia, Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu pada akhir 2014 lalu telah memberikan bantuan kepada kelompok tani Karya Nyata di Desa Batu Panco, Kecamatan Curup Utara guna mengembangkan tanaman jagung hybrida dengan areal tanam seluas 10 hektare, katanya.

"Kalangan petani di Desa Bantu Panco ini selain mendapatkan bibit jagung juga mendapatkan pupuk serta obat-obatan pertanian. Diharapkan dengan dijadikannya kelompok tani Karya Nyata ini sebagai percontohan untuk pengembangan jagung hybrida nantinya akan diikuti oleh petani lainnya sehingga meningkatkan produksi jagung hybrida di Rejanglebong maupun pemenuhan target produksi jagung Provinsi Bengkulu," ujarnya.

Sementara itu perkembangan harga jual jagung pipilan di tingkatan petani di Kabupaten Rejanglebong saat ini mencapai Rp3.000 per kg.m Harga jual ini relatif stabil dan bertahan sejak Desember 2014 lalu.

"Harganya masih Rp3.000 per kg, kalaupun sebelumnya sempat naik Rp3.500 per kg kemudian turun lagi dan sampai sekarang masih bertahan Rp3.000 per kg," kata Masirun (56) petani jagung di Kelurahan Airbang Kecamatan Curup Tengah.***3***  

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015