Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko. Provinsi Bengkulu melakukan uji coba budi daya kerang sungai yang disebut lokan, yang hidup di sejumlah sungai di daerah itu, agar keberadaannya tidak sampai punah.

"Kami mengambil sebanyak 200 lokan dari beberapa sungai kemudian dimasukkan dalam kolam di Balai Benih Ikan (BBI) namun saat ini jumlahnya belum bertambah," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Edy Aprianto di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan, setelah beberapa bulan melakukan uji coba budi daya lokan di dalam kolam BBI tidak ada penambahan jumlah lokan, yang terjadi ukuran lokan yang ada bertambah besar.

Ia menyimpulkan, dari hasil uji coba budidaya lokan tersebut, lokan membutuhkan aliran air khusus, karakteristik tanah dan lumpur tersendiri. Kemudian, katanya, kemungkinan ada pengaruh pasang naik dan pasang surut air sungai serta biota lain yang berada di sekitarnya.
 
Untuk itu, katanya, pihaknya membutuhkan dukungan tenaga ahli yang bisa melakukan riset dan penelitian tentang cara budidaya lokan.

Selanjutnya, katanya, pihaknya akan mencari informasi tentang lembaga pemerintah yang bertugas menangani riset dan penelitian seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko Nurdiana mendukung kegiatan uji coba budi daya lokan di daerah ini.

Ia mengatakan, sudah menjadi tugas pemerintah daerah setempat bersama instansi terkait memastikan bahan baku untuk pembuatan makanan sambal lokan selalu tersedia di daerah ini.

Ia menambahkan, pemerintah daerah telah mendaftar Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) sambal lokan ke Kementrian Hukum dan HAM agar produk makanan khas lokal daerah ini memiliki perlindungan hukum.

"Setelah ini jangan ada lagi daerah lain yang mengklaim samba lokan sebagai produk makanannya," ujarnya.
 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023