Bengkulu (Antara) - Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bengkulu Wito menyayangkan jawaban wali kota setempat Helmi Hasan terkesan berkelit terkait dugaan korupsi dana bantuan sosial periode 2012-2013.

"Kalau jawabannya berkelit, kita akan terus lanjut memeriksa, (alasan wali kota diperiksa beberapa kali) ya itu, berputar-putar, semakin berkelit, semakin terus (kita periksa)," kata Kajari Kota Bengkulu Wito, di Bengkulu, Rabu.

Dia mengatakan, jawaban dari Wali Kota Bengkulu itu tidak jelas dan berputar-putar, sedangkan pihaknya tidak memberikan pertanyaan yang susah terhadap kasus tersebut.

"Kalau Kanedi (mantan Wali Kota Bengkulu periode 2007--2012) jawabannya jelas, kalau Helmi kata penyidik, ya begitu, (tidak jelas)," katanya.

Namun menurut Wito semangat pihaknya tetap tidak akan melemah, walaupun pemeriksaan kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial Kota Bengkulu itu memakan waktu yang cukup lama.

"Kita kan punya bukti, kita cocokkan terus, dokumen-dokumen yang kita periksa, semua surat-surat yang masuk ke dia (Helmi Hasan), disposisinya dia, kan banyak, kita akan kejar terus," kata Kajari.

Ketika ditanya, sampai kapan Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan diperiksa Kejari, dia mengatakan pihaknya belum bisa memastikan akhir dari pemeriksaan.

"Semakin berkelit, semakin terus, tetap lanjut periksa terus, kalau pengumuman setelah selesai pemeriksaan semua,  kalau datang tidak banyak izin dan berkelit, bisa kita umumkan cepat," katanya.

Pada pemanggilan 19/1 Helmi Hasan tidak hadir, karena harus menghadiri kegiatan mendadak di Jakarta, oleh karena itu, Wali Kota Bengkulu itu kembali dipanggil pada 21/1.

Ketidakhadiran wali kota terkait pemeriksaan tersebut kata dia, akan merepotkan dan membuat pusing jaksa pemeriksa yang sudah menjadwalkan pemeriksaan.

"Kalau panggilan terlalu banyak ditunda-tunda, banyak skedul yang lain juga pasti berubah. Sekali tidak datang masih kita maklumi, dua kali tidak datang kita maklumi, tiga kali, ada konsekuensi hukum," kata Wito.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015