Bengkulu (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu yang menolak program beras miskin tetap menolak bantuan tersebut dalam bentuk uang elektronik atau e-money.

"Sama saja beras miskin atau bentuk uang secara langsung tidak akan mendidik masyarakat untuk mandiri," kata Bupati Kabupaten Mukomuko Ichwan Yunus di Bengkulu, Jumat.

Saat mendaftarkan diri menjadi bakal calon gubernur ke Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Bengkulu, Ichwan mengatakan tetap menolak program bantuan itu.

Dalam lima tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Mukomuko menjadi satu-satunya pemerintahan di Provinsi Bengkulu yang menolak program bantuan beras bagi warga miskin.

Ichwan berpendapat, program tersebut akan membuat masyarakat terutama petani sawah malas menanami tanah mereka dengan tanaman padi.

"Padahal lahan pertanian luas baik bentuk sawah maupun ladang, jadi kalau diberi beras gratis warga jadi malas," katanya.

Meski mengganti beras dengan uang, menurut Bupati Mukomuko itu tidak akan membuat warga mandiri bahkan cenderung menghina kemampuan masyarakat.

Sementara Badan Urusan Logistik Divisi Regional Bengkulu masih menunggu arahan dari pemerintah pusat untuk menyalurkan beras miskin (raskin), terkait wacana pemerintah mengganti raskin dengan uang elektronik atau e-money.

"Pagu untuk penerima raskin untuk Provinsi Bengkulu sudah ditetapkan tapi kami masih menunggu arahan dari pusat," kata Humas Bulog Divre Bengkulu, Heriswan.

Ia mengatakan pagu beras raskin pada 2015 untuk Provinsi Bengkulu dengan jumlah penerima sebanyak 121.574 rumah tangga sasaran (RTS) yang diterbitkan melalui SK Gubernur Bengkulu.***4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015