Rejanglebong (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, tengah memantau sejumlah kecamatan yang tergolong rawan bencana tanah longsor menyusul tingginya curah hujan di daerah itu.

"Saat ini petugas terus melakukan pemantauan ke enam kecamatan yang masuk dalam kawasan rawan bencana tanah longsor pascabencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Sindang Beliti Ulu tanggal 8 Februari lalu. Saat ini curah hujan di daerah kita intensitasnya cukup tinggi sehingga berpotensi terjadinya bencana susulan ataupun di lokasi lainnya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rejanglebong Masdar Helmi di Rejanglebong, Sabtu.

Curah hujan yang terjadi di Kabupaten Rejanglebong, kata dia, dalam sepekan belakangan masih tinggi dan hampir setiap hari turun baik deras maupun sedang.

Dari pendataan di 15 kecamatan daerah itu, tambah dia, enam kecamatan dinyatakan sebagai daerah rawan longsor yaitu Kecamatan Curup Selatan, Bermani Ulu, Sindang Beliti Ilir, Sindang Beliti Ulu, Binduriang dan Kecamatan Padang Ulak Tanding terutama di sepanjang jalan lintas Curup-Lubuklinggau, Sumsel.

Untuk itu pihaknya sudah memperingatkan masyarakat yang berdiam di kawasan rawan longsor agar selalu waspada, dan untuk sementara supaya tidak berdiam di kebun yang berada di perbukitan maupun kawasan lembah. Selain itu pihaknya juga tetap berkoordinasi dengan masing-masing kecamatan sehingga jika terjadi bencana pihaknya dapat segera turun ke lokasi kejadian.

Pewarta: Oleh Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015