Rejanglebong (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu meminta warga untuk mewaspadai tanah longsor yang berkemungkinan terjadi saat musim hujan.
Kepala BPBD Rejanglebong Masdar Helmi dihubungi, Minggu, mengatakan peningkatan kewaspadaan terhadap bencana alam berupa tanah longsor dan banjir tersebut mereka sampaikan mengingat saat ini sudah memasuki musim penghujan.
"Saat ini di Rejanglebong sudah memasuki musim hujan, hal ini terlihat dengan hujan yang turun dalam lima malam secara berturut-turut dengan intensitas lebat dan sedang, sehingga ini harus diwaspadai agar tidak memakan korban jiwa seperti pada awal 2015 lalu," katanya.
Adapun kecamatan yang dinilai rawan bencana tanah longsor dari 15 kecamatan yang ada di Rejanglebong kata dia, diantaranya di sepanjang Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau mulai dari Kecamatan Sindang Kelingi hingga Kecamatan Padang Ulak Tanding.
Selanjutnya Kecamatan Curup Selatan, Kecamatan Bermani Ulu, Sindang Beliti Ilir dan Kecamatan Sindang Beliti Ulu.
Keenam yang kecamatan yang dinyatakan rawan bencana tanah longsor tersebut tambah dia, harus diwaspadai masyarakat masing-masing wilayah terutama saat musim penghujan belakangan ini karena kondisi tanahnya menjadi labil setelah kekeringan saat musim kemarau.
Untuk memantau perkembangan sejumlah lokasi rawan longsor ini pihaknya telah menyiagakan 70 personel yang tergabung dalam tim reaksi cepat (TRC) yang beranggotakan dari berbagai instansi terkait seperti TNI, Polri, dinas kesehatan, dinas pekerjaan umum, PMI, para camat dan pihak lainnya.
Selain itu, BPBD Rejanglebong juga akan membuat surat kepada 15 camat agar dapat berlaku waspada dan mengingatkan kalangan warga yang bermukim di daerah perbukitan yang lokasinya rawan longsor agar mengungsi atau tidak ke kebun saat hujan turun.**4***