Rejanglebong,  (Antara) - Tingkat penjualan perhiasan dan emas di Kota Curup Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, dalam beberapa pekan belakangan mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya.

"Saat ini daya beli masyarakat mulai menurun, apalagi masa panen kopi sudah berakhir. Selama ini tingkat penjualan hanya terlihat ramai saat musim panen kopi atau menjelang lebaran saja," kata Nusirman (49) pedagang emas dan perhiasan di kawasan Pasar Bang Mego, Curup, Rejanglebong, Minggu.

Penurunan daya beli masyarakat daerah itu kata dia, selain dilihat dari tingkat penjualan juga jumlah pengunjung pasar. Jika saat musim panen kopi ataupun mendekati lebaran, jumlah pengunjung pasar terlihat ramai dan hampir semua sudut dipenuhi pembeli yang kebanyakan dari sejumlah desa di Rejanglebong maupun dari kabupaten lainnya seperti Lebong maupun Kepahiang.

Turunnya tingkat penjualan emas maupun jenis permata lainnya tambah dia, saat ini sangat mereka rasakan, karena omzet penjualan turun hingga 50 persen. Jika sebelumnya per hari omzet mereka mencapai Rp5 juta, saat ini hanya berkisar Rp1,5 - Rp2 juta.


Pewarta: Oleh Nur Muhamad

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015