Rejanglebong (Antara) - Kalangan perajin batu akik di Kota Curup Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini umumnya meraih pendapatan lebih besar dengan banyaknya penggemar batu asli dari daerah itu.

"Batu red raflesia saat ini menjadi yang paling banyak dicari penggemar. Mereka datang ke sini untuk membeli maupun membawa bahan batu red raflesia untuk diasah. Adanya batu asli Bengkulu membuat usaha pengasahan batu maupun yang menjual bahan-bahannya bermunculan di setiap sudut kota," kata Bastian (36) salah seorang perajin batu akik di kawasan lapangan Setia Negara Curup, Jumat.

Banyaknya warga yang mencari batu akik, kata dia, telah memberikan lapangan pekerjaan baru dengan bermunculannya pedagang batu akik belum jadi, pedagang batu akik yang sudah jadi berikut aksesorisnya, serta jasa pengasah maupun pemotongan batu.

Untuk mengasah batu akik para perajin di daerah ini mematok harga upah paling murah Rp20.000 dan termahal Rp100.000 terutama untuk jenis liontin, serta tergantung dengan motif yang diinginkan pelanggan dan tingkat kesulitannya. Sedangkan untuk jasa pemotongan dipatok Rp5.000 per buah.

Bisnis batu akik yang dilakoninya itu, kata dia, saat ini menjadi pekerjaan yang menjanjikan, karena jika ditekuni dengan baik dapat memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan usaha lainnya.

Pewarta: Oleh Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015