Mukomuko (Antara) - Mayoritas tanaman kelapa sawit petani yang mengajukan permohonan surat tanda daftar budi daya di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menggunakan bibit asalan.

"Selama tahun ini baru empat orang pemohon surat tanda daftar budi daya (STDB). Mayoritas tanaman kelapa sawit mereka menggunakan bibit asalan," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko Wahyu Hidayat, di Mukomuko, Selasa.

Selain itu, katanya, kurangnya pemeliharaan tanaman kelapa sawit itu. Petani itu memberikan pupuk untuk tanamannya itu hanya sekali dalam setahun.

Sedangkan, lanjutnya, jumlah tanaman kelapa sawit yang ditanam di lahan perkebunannya ada yang sebanyak 70 hingga 120 batang per hektare.

"Alasan mereka tanamannya itu banyak di makan hama babi sehingga tinggal 70 batang," ujarnya.

Pewarta: Oleh Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015