Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu mengatakan, sebanyak 487 hewan ternak di wilayah tersebut dinyatakan sembuh dari wabah Lumpy Skin Disease (LSD).
 
Sebab, saat ini terdapat 627 hewan ternak dinyatakan positif LSD, 19 diantaranya telah mati atau dilakukan pemotongan paksa dan 121 masih dalam pengawasan Dinas Peternakan di wilayah masing-masing.
 
"Sampai saat ini dikonfirmasi ada 627 kasus LSD di Provinsi Bengkulu yang tersebar ke delapan kabupaten dan 487 ekor di antaranya dinyatakan sembuh," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu M. Syarkawi di Kota Bengkulu, Sabtu.
 
Ia menyebutkan, saat ini terdapat dua wilayah yang bebas dari wabah LSD, yaitu Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Lebong.
 
Kemudian delapan wilayah lainnya, yaitu Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Rejang Lebong, Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Kaur ditemukan kasus LSD.
 
Lanjut Syarkawi, saat ini kasus LSD paling banyak berada di Kabupaten Bengkulu Selatan, yaitu 72 kasus hewan ternak.
 
"Penyebaran LSD di Provinsi Bengkulu meroket dalam tahun ini yang diawali di Mukomuko dan menyebar ke tujuh kabupaten lainnya," ujarnya.
 
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang memiliki ternak untuk dapat memperhatikan kebersihan dan Kesehatan hewan ternak nya, agar tidak terjadi penularan.
 
Hal tersebut dilakukan, sebab penyebaran LSD di Provinsi Bengkulu disebabkan karena beberapa faktor, seperti jual beli hewan antar kabupaten, ditempatkan dengan hewan yang positif LSD dan masih banyak lagi.
 
“Upayakan kandang bersih dan makanan mencukupi untuk ternak, agar ternak sehat dan tidak mudah terserang LSD,” kata dia.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023