Bengkulu,  (Antara) - Sejumlah mahasiswa Universitas Bengkulu mendatangi Kantor DPRD Provinsi Bengkulu meminta pemerintah menghapus sistem uang kuliah tunggal sebab memberatkan bagi mahasiswa.

"Ada empat mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik yang mengundurkan diri dari Unib karena tidak mampu membayar uang kuliah," kata Ketua Forum Kader Peduli Kampus Universitas Bengkulu Andi Wiji di Kota Bengkulu, Selasa.

Sejak diberlakukan di Universitas Bengkulu mulai 2012 menurut Wiji banyak keluhan dari para mahasiswa tentang sistem pembayaran uang kuliah tersebut.

"Kami melihat tidak ada transparansi dari pihak kampus tentang penerapan UKT di Universitas Bengkulu," ujar dia.

Ia mencontohkan untuk golongan satu yakni uang kuliah antara 0 hingga Rp500 ribu per semester. Hingga saat ini tidak ada mahasiswa yang membayar di bawah Rp1 juta per semester.

"Kami melakukan survei terhadap mahasiswa angkatan 2012 hingga 2014 tidak ada yang membayar di bawah Rp1 juta," ujarnya.

Anggota forum lainnya, Riko Hadi Kusumo, mahasiswa semester II Fakultas Fisipol yang membayar uang kuliah sebesar Rp2,67 juta per semester mengatakan tidak ada transparansi dalam penerapan UKT.

Ia mengatakan sebagian mahasiswa yang mengusulkan pengurangan uang kuliah tetap dilayani pihak rektorat, namun dirinya sudah mencoba mengusulkan pengurangan belum ditanggapi.

Padahal orang tua Riko yang merupakan PNS di salah satu Kantor Kelurahan Kota Bengkulu mendapat gaji sebesar Rp2,3 juta per bulan dengan tiga orang anak yang menjadi tanggungan.

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015