Pemerintah pusat segera membangun jalan lingkungan ke perkampungan warga di pulau terluar Indonesia, Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu.
 
"Dari Balai Jalan dan Balai Cipta Karya sudah menambahkan pembangunan jalan lingkungan di Pulau Enggano sepanjang 4 kilometer, dan saat ini sedang proses lelang," kata Plt Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu Tejo Suroso di Bengkulu, Kamis.
 
Pembangunan tersebut membutuhkan anggaran sekitar Rp10 miliar, dan pengerjaannya diproyeksikan berlangsung hingga 2024 mendatang.
 
"Seluruh pengerjaan bukan hotmix tapi perkerasan kaku, cor beton. Ini dilakukan kementerian karena secara pemeliharaan akan lebih awet, sebab kondisi di situ kontur tanahnya lebih tepat perkerasan kaku, dan ketika banjir perkerasan kaku akan lebih awet," kata dia.
  
Pembangunan perkerasan kaku itu mirip dengan pembangunan jalur utama Pulau Enggano yang saat ini sedang dibangun. Jalur utama yang dibangun terbentang sepanjang 32 kilometer dan menghubungkan daerah tersebut dengan bandara perintis serta pelabuhan yang ada di pulau terluar tersebut.
 
"Tidak hanya itu, pemerintah juga membangun irigasi, pengaman pantai, jembatan, dan pelabuhan. Jadi pembangunan sebenarnya dilakukan secara menyeluruh untuk Pulau Enggano," kata Tejo.
 
Untuk diketahui, Pulau Enggano berada sekitar 156 km atau 90 mil laut dari Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, berada di laut lepas berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Untuk mencapai pulau terluar Indonesia tersebut, penumpang bisa menggunakan jenis transportasi laut atau udara.
 
Berlayar ke Pupau Enggano membutuhkan waktu tempuh selama 12 jam, sementara menggunakan pesawat perintis membutuhkan waktu sekitar 35 menit. Untuk pesawat perintis tidak terbang setiap hari ke Pulau Enggano.
 
Jadwal penerbangannya hanya dua kali dalam seminggu. Untuk keberangkatan kapal laut maupun penerbangan perintis juga bergantung dengan kondisi cuaca.

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023