Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi mengatakan program Gerakan Peduli Siswa (GPS) yang dipelopori lima tahun yang lalu sebagai upaya mengembangkan pendidikan budi pekerti anak.
 
Sebab, program GPS merupakan program yang di canangkan oleh Pemerintah Kota Bengkulu untuk menumbuhkan rasa kepedulian kepada siswa sejak usia dini dengan menyisihkan uang jajan sebesar Rp2.000 setiap pekan.
 
"Gerakan peduli siswa tersebut telah berjalan di semua sekolah. Anak-anak menyisihkan sedikit uang jajannya yang itu nanti digunakan untuk membantu teman-temannya yang membutuhkan," ujar dia di Kota Bengkulu, Sabtu.
 
Ia menyebutkan, program GPS dilaksanakan oleh siswa, untuk siswa dan dikelola oleh siswa, sehingga para siswa dapat menilai mana teman yang layak menerima bantuan.
 
Oleh karena itu, dirinya mengapresiasi seluruh siswa yang bersemangat membantu temannya melalui program GPS, sebab gerakan tersebut telah menumbuhkan rasa kepedulian dan sifat gotong royong antar siswa dinilai sangat baik.
 
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu A. Gunawan mengatakan, ratusan siswa tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) telah memanfaatkan bantuan program siswa (GPS).
 
"Hingga saat ini ada ratusan siswa di sekolah yang ada di Kota Bengkulu telah memanfaatkan GPS untuk membeli kebutuhan sekolah seperti seragam, buku, sepatu, tas bahkan sepeda," ujar dia.
 
Untuk siswa penerima bantuan GPS tersebut ada di setiap sekolah yang ada di Kota Bengkulu, sebab GPS dicanangkan dan dijalankan di setiap sekolah di wilayah tersebut.
 
Siswa penerima bantuan GPS merupakan masyarakat yang tidak mampu di wilayah Bengkulu dan untuk siswa penerima bantuan tersebut dapat melaporkan ke pihak sekolah.*

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023