"Kita terus mendorong agar setiap organisasi perangkat daerah untuk mencegah agar defisit ini tidak terjadi dan mendongkrak capaian PAD," kata dia di Kota Bengkulu, Senin.
Hal tersebut dilakukan sebab, saat ini realisasi PAD Kota Bengkulu baru mencapai Rp97,04 miliar dari target yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp 330 miliar pada 2023.
Dedy menerangkan, salah satu kontribusi terbesar PAD Kota Bengkulu berasal dari pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah Bangunan (BPHTB), namun banyak masyarakat yang meminta agar hal tersebut dievaluasi karena dinilai memberatkan warga.
"Sehingga atas kebijakan Walikota Helmi Hasan membuat program khusus dengan memberi keringanan kepada janda miskin, keluarga kurang mampu, orang berpenghasilan rendah dan sebagainya," kata dia.
"Bahkan menggratiskan jika suatu lahan itu digunakan untuk bangun sarana pendidikan atau kesehatan. Tapi khusus warga kita yang ekonominya lebih baik akan kita minta kontribusi lebih banyak," kata Dedy.
"Bahkan menggratiskan jika suatu lahan itu digunakan untuk bangun sarana pendidikan atau kesehatan. Tapi khusus warga kita yang ekonominya lebih baik akan kita minta kontribusi lebih banyak," kata Dedy.
Sebelumnya, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bengkulu mencatat, sejak Januari hingga 16 Agustus 2023 realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bengkulu mencapai Rp97,04 miliar atau 30,49 persen.
Realisasi tersebut berasal dari pajak daerah Rp69,38 miliar dari target anggaran Rp208,4 miliar, retribusi daerah Rp4,29 miliar dari target Rp41,45 miliar.
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp1,30 miliar dari target Rp6,55 miliar dan pajak lain-lainnya yaitu Rp22,07 miliar dari target Rp61,80 miliar.
Kepala Bapenda Kota Bengkulu Eddyson menjelaskan, naiknya target PAD Kota Bengkulu tersebut disebabkan karena pandemi COVID-19 di Bengkulu telah terkendali sehingga perekonomian masyarakat mulai membaik.
Selain itu, terang Eddyson, pada Pajak Bumi dan Bangunan ditargetkan sebesar Rp23 miliar, sebab potensi PBB di Kota Bengkulu mencapai Rp30 miliar.
"Untuk dominan pajak yang mendukung PAD Kota Bengkulu yaitu PBB, pajak perhotelan, pajak perhotelan, pajak restoran, pajak hiburan dan lainnya," katanya.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk sadar membayar pajak untuk membangun Kota Bengkulu.