Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu Yusran Fauzi menyebutkan realisasi penyerapan anggaran belanja daerah itu saat ini baru mencapai 54 persen dari target sebesar 67 persen sehingga perlu genjot kinerja.

"Realisasi anggaran belanja Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong tahun 2023 sampai dengan tanggal 31 Agustus lalu berada pada angka 54 persen dari target yang ditetapkan 67 persen," kata dia dalam Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA) 2023 di Pemkab Rejang Lebong, Selasa.

Dia menjelaskan belum terpenuhinya target realisasi penyerapan anggaran belanja daerah tersebut yang jumlahnya mencapai Rp1 triliun tersebut harus menjadi perhatian serius dalam pengelolaan anggaran di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD).

Masih rendahnya penyerapan anggaran ini, kata dia, harus diatasi agar sampai akhir tahun nanti bisa terserap 100 persen.
  
"Pada rapat ini kita mengundang para Kepala OPD untuk melaporkan pencapaian program-program mereka, kemudian juga menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi sehingga bersama-sama kita carikan solusinya," kata dia.
 
Dalam rapat TEPRA yang dipimpinnya itu selain membahas capaian dan kendala penyerapan anggaran dengan mengedepankan asas transparansi dan efisiensi serta efektivitas program.

"Rapat TEPRA adalah wadah penting dalam menjaga akuntabilitas penggunaan dana publik dan memastikan bahwa setiap rupiah anggaran memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Rejang Lebong," kata Yusran Fauzi.

Sebelumnya Bupati Rejang Lebong Syamsul Effendi sudah memperingatkan para kepala OPD di jajaran Pemkab Rejang Lebong guna melakukan percepatan penyerapan anggaran belanja tahun 2023 guna menggeliatkan perekonomian masyarakat. 

Menurut dia, percepatan penyerapan anggaran terutama pembangunan fisik selain untuk menghindari terjadinya kegagalan akibat pengaruh cuaca, juga sarana publik yang dibangun bisa segera dinikmati masyarakat.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023