Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kantor Cabang Curup yang membawahi empat kabupaten di Provinsi Bengkulu menyebutkan sebanyak 256.391 warga Kabupaten Rejang Lebong saat ini telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Curup Eka Natalina Setiani usai menyaksikan launching transformasi mutu layanan program JKN secara daring di Rejang Lebong, Senin, mengatakan peserta BPJS kesehatan yang mereka layani meliputi Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang, Lebong dan Kabupaten Bengkulu Utara, di mana yang sudah mencapai Universal Health Coverage (UHC) baru di Kabupaten Lebong dan Kepahiang.
"Untuk kepesertaan JKN-KIS di Kabupaten Rejang Lebong saat ini sebanyak 256.391 jiwa atau 90,77 persen dari jumlah penduduk yang tercatat sampai dengan semester II sebanyak 282.464 jiwa," kata dia.
Dia menjelaskan dari jumlah peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang telah terdaftar di Kabupaten Rejang Lebong tersebut terdapat peserta yang tidak aktif sebanyak 64.221 jiwa atau 25 persen.
Peserta yang tidak aktif ini, kata dia, dulunya sudah pernah menjadi peserta tapi karena kondisi misalnya karena menunggak atau anak PNS yang telah berusia di atas usia 25 tahun yang tidak lagi ditanggung orang tuanya.
Sedangkan yang lainnya ialah warga yang dulunya menerima program penerima bantuan iuran (PBI) dari APBN tapi karena tidak masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Kemensos sehingga dikeluarkan dari kepesertaan JKN-KIS karena syaratnya utamanya harus masuk DTKS.
"Untuk kartu yang dinonaktifkan karena tidak masuk DTKS ini berlaku untuk satu keluarga, jadi itu salah satu penyebab data non aktifnya cukup banyak. Setiap bulan peserta PBI APBN ini berkurang karena ada verifikasi validasi dari Kemensos," terangnya.
Menurut dia, untuk mengurangi jumlah peserta yang tidak aktif ini didorong untuk masuk dalam kepesertaan JKN-KIS yang dibiayai oleh APBD masing-masing daerah.
Sementara itu pada kegiatan launching transformasi mutu layanan program JKN tahun 2023, tambah dia, menegaskan bahwa tahun 2023 adalah momentum penting dalam perjalanan BPJS Kesehatan, dengan fokus utama pada transformasi mutu Layanan. Melalui transformasi ini, BPJS Kesehatan bertujuan untuk memberikan pelayanan yang mudah diakses, cepat pelayanannya, dan setara untuk setiap peserta JKN.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Curup Eka Natalina Setiani usai menyaksikan launching transformasi mutu layanan program JKN secara daring di Rejang Lebong, Senin, mengatakan peserta BPJS kesehatan yang mereka layani meliputi Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang, Lebong dan Kabupaten Bengkulu Utara, di mana yang sudah mencapai Universal Health Coverage (UHC) baru di Kabupaten Lebong dan Kepahiang.
"Untuk kepesertaan JKN-KIS di Kabupaten Rejang Lebong saat ini sebanyak 256.391 jiwa atau 90,77 persen dari jumlah penduduk yang tercatat sampai dengan semester II sebanyak 282.464 jiwa," kata dia.
Dia menjelaskan dari jumlah peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang telah terdaftar di Kabupaten Rejang Lebong tersebut terdapat peserta yang tidak aktif sebanyak 64.221 jiwa atau 25 persen.
Peserta yang tidak aktif ini, kata dia, dulunya sudah pernah menjadi peserta tapi karena kondisi misalnya karena menunggak atau anak PNS yang telah berusia di atas usia 25 tahun yang tidak lagi ditanggung orang tuanya.
Sedangkan yang lainnya ialah warga yang dulunya menerima program penerima bantuan iuran (PBI) dari APBN tapi karena tidak masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Kemensos sehingga dikeluarkan dari kepesertaan JKN-KIS karena syaratnya utamanya harus masuk DTKS.
"Untuk kartu yang dinonaktifkan karena tidak masuk DTKS ini berlaku untuk satu keluarga, jadi itu salah satu penyebab data non aktifnya cukup banyak. Setiap bulan peserta PBI APBN ini berkurang karena ada verifikasi validasi dari Kemensos," terangnya.
Menurut dia, untuk mengurangi jumlah peserta yang tidak aktif ini didorong untuk masuk dalam kepesertaan JKN-KIS yang dibiayai oleh APBD masing-masing daerah.
Sementara itu pada kegiatan launching transformasi mutu layanan program JKN tahun 2023, tambah dia, menegaskan bahwa tahun 2023 adalah momentum penting dalam perjalanan BPJS Kesehatan, dengan fokus utama pada transformasi mutu Layanan. Melalui transformasi ini, BPJS Kesehatan bertujuan untuk memberikan pelayanan yang mudah diakses, cepat pelayanannya, dan setara untuk setiap peserta JKN.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023