Rejanglebong (Antara) - Demam batu akik di Kota Curup, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, belakangan memberikan hikmah kepada penjual batu, pengasah tetapi juga pembuat etalase atau lemari pajang di daerah itu yang terus meningkat.

Menurut keterangan Iwan (45) salah seorang pembuat etalase di Kelurahan Jalan Baru, Kecamatan Curup Kota, Senin, sejak adanya musim batu akik ini pendapatannya meningkat drastis dengan banyaknya pesanan pelanggan.

"Saat ini omset meningkat hingga 80 persen, satu harinya minimal satu unit etalase, kalau belum ada musim batu akik ini pemesanan sebulan paling banyak dua unit," katanya.

Pesanan lemari pajang dari kaca dan almunium tersebut kata dia, berasal dari perajin dan penjual batu akik dalam Kota Curup. Mereka membutuhkan etalase khusus untuk memajang berbagai jenis ring cincin dan cincin akik yang sudah jadi untuk dipasarkan ke pembeli.

Para pemesan ini tambah dia, umumnya memesan etalase khusus dengan panjang 1,5 hingga dua meter dan lebar 50-70 cm tergantung dengan banyak barang yang akan mereka pajang. Sedangkan sebelum musim batu akik dirinya kebanyakan membuat etalase ukuran kecil untuk jualan rokok atau kios HP.

Sementara itu menurut Acin (29) salah seorang penjual dan pengasah batu akik di lapangan Setia Negara Curup, untuk pembelian etalase ini mereka setidaknya harus mengeluarkan modal Rp1,5 juta hingga Rp2 juta.

"Etalase ini memajang ring dan cincin yang sudah jadi, kalau tidak ada etalase repot juga karena barang-barangnya susah diawasi sehingga sering hilang," ujarnya.

Pantauan di lapangan Setia Negara Curup, yang saat ini menjadi pusat kegiatan bazar dan pameran dalam rangka memeriahkan HUT  ke-135 Curup, terlihat puluhan lapak berupa etalase dan stan penjual ring dan batu akik baik yang belum jadi maupun yang sudah jadi.

Ramainya aktivitas perajin akik dan kegiatan perlombaan bidang seni serta hiburan di lokasi pameran membuat suasana jadi hingar bingar oleh bunyi mesin pemotong batu akik maupun suara musik. ***3***

Pewarta: Oleh Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015