Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Bengkulu Koen Rachmanto mendorong para pengusaha di daerah tersebut untuk meningkatkan ekspor komoditas kearifan lokal dengan tujuan memajukan perekonomian daerah. 

Ia menerangkan, hal tersebut dilakukan untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk lokal di tingkat nasional serta internasional. 
 
"Ada banyak potensi yang dapat diekspor di Provinsi Bengkulu khususnya komoditas pertanian yang dapat disuplai hingga tidak terbatas untuk memenuhi kebutuhan luar negeri," kata dia di Kota Bengkulu, Sabtu.
 
Untuk potensi ekspor di Provinsi Bengkulu seperti gula aren dan lebah madu di Kabupaten Rejang Lebong, kolang-kaling di Kabupaten Kepahiang, kopi di Kabupaten Bengkulu Tengah dan pinang di Kabupaten Bengkulu Utara. 
 
Untuk wilayah pemasok komoditas tersebut diantaranya Negara China, Malaysia, Singapura dan Thailand.
 
Lanjut Koen, dengan adanya peningkatan ekspor tersebut dapat mendukung pertumbuhan industri lokal, menciptakan peluang ekonomi baru serta memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Bengkulu.
 
Selain itu, hingga saat ini realisasi pendapatan negara di Provinsi Bengkulu melalui bea cukai sebesar Rp7,81 miliar yang terdiri dari bea masuk Rp12,66 juta dari target Rp11,51 juta dan bea keluar sebanyak Rp7,75 miliar dari target Rp6,49 miliar serta dari sektor cukai yaitu Rp48,73 juta.
 
Sementara itu, Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Bengkulu saat ini melakukan pembinaan terhadap 24 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah tersebut.
 
24 pelaku UMKM yang dibina tersebut juga telah didaftarkan ke Kementerian Keuangan dan para pelaku usaha tersebut berasal dari 10 wilayah di Bengkulu yang terdiri dari usaha kopi, risoles, jeruk kalamansi dan makanan lainnya yang menjadi ciri khas di Provinsi Bengkulu.
 
"Kita ada penugasan dari pimpinan untuk melakukan pembinaan terhadap 24 UMKM dan telah resmi didaftarkan ke Kemenkeu. Pembinaan tersebut dilakukan agar para pelaku UMKM dapat naik kelas bahkan melakukan ekspor," ujar Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJPb Bengkulu Bayu Andy Prasetya.
 
Pembinaan yang diberikan terhadap para pelaku UMKM berupa pelatihan terkait pembukuan dan menginformasikan akses pembiayaan dari syariah.
 
Untuk pembinaan tersebut dilakukan secara bertahap mulai dari izin usaha dan seterusnya yang dapat membantu UMKM berkembang.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023