Provinsi Bengkulu, yang dikenal dengan kekayaan budayanya, juga merupakan rumah bagi tiga bahasa asli yang unik, yaitu Bahasa Rejang, Bahasa Enggano, dan Bahasa Bengkulu.
Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, dalam studi terbarunya yang dipaparkan kepada ANTARA akhir November ini, menyoroti keberagaman linguistik yang kaya ini, memberikan gambaran menarik tentang keragaman bahasa di Indonesia.
Adapun terdapat sejumlah fakta unik yang layak disimak dari tiga bahasa Bengkulu.
1. Keanekaragaman Bahasa di Bengkulu: Lebih dari Sekedar Dialek
Menurut Dwi Laily Sukmawati, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, penelitian dialektologi terbaru memperlihatkan bahwa Bahasa Bengkulu sendiri memiliki beberapa dialek, termasuk Dialek Serawai, Pekal, Pasemah, Kaur, Lembak, Nasal, dan Mukomuko.
Sementara itu, Bahasa Rejang juga menawarkan variasi dengan dialek-dialek seperti Curup, Kepahiang, Argamakmur, dan Lebong Utara dan Selatan.
Baca juga: Kantor Bahasa Bengkulu terbitkan 20 buku cerita penerjemah selama 2023
Baca juga: Pemprov Bengkulu: Gunakan Bahasa Indonesia di ruang publik
2. Melampaui Bahasa Lokal: Kehadiran Bahasa Pendatang
Provinsi Bengkulu tidak hanya kaya akan bahasa lokal tetapi juga menjadi tempat bagi bahasa pendatang seperti Bahasa Jawa, Sunda, dan Minang. Dengan total 18 bahasa dan dialek, Bengkulu memang layak dijuluki sebagai potret mini dari keragaman bahasa di Indonesia.
3. Upaya Pelestarian Bahasa di Bengkulu
Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu tidak berhenti pada penelitian saja. Dalam upaya untuk mempertahankan dan melestarikan tiga bahasa daerah asli Bengkulu, mereka terus melakukan kegiatan literasi, menyediakan bahan bacaan dalam bahasa daerah, dan melakukan revitalisasi bahasa dan sastra daerah.
Selain itu, ada pula upaya penerjemahan produk-produk buku cerita dan kamus bahasa daerah, serta berbagai program lainnya.
Baca juga: Bersama menjaga martabat Bahasa Indonesia
Baca juga: M. Tabrani, wartawan pengagas bahasa persatuan kini jadi pahlawan
4. Buku Cerita Anak dalam Bahasa Daerah: Inisiatif KKLP Penerjemahan
Menariknya, Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Penerjemahan telah mengambil inisiatif untuk menerbitkan 20 buku cerita anak dalam bahasa daerah Bengkulu dan Indonesia selama tahun 2023.
Tema buku yang diterjemahkan berfokus pada pemajuan budaya lokal dan bersubstansi STEAM, sebagai upaya untuk mendukung diplomasi bahasa Indonesia.
Kesimpulan
Kajian yang dilakukan oleh Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu tidak hanya mengungkap keanekaragaman bahasa di daerah tersebut, tetapi juga menjadi simbol pentingnya pelestarian dan penghargaan terhadap bahasa dan budaya lokal.
Bengkulu, dengan keberagamannya, menawarkan jendela yang menarik ke dalam keragaman bahasa di Indonesia dan membuktikan bahwa setiap bahasa dan dialek memiliki perannya sendiri dalam membentuk mozaik budaya yang indah.
Baca juga: Siswa Indonesia juarai pidato Bahasa Inggris di Jepang
Baca juga: Indonesia akan cetak Al Quran bahasa isyarat pertama di dunia
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, dalam studi terbarunya yang dipaparkan kepada ANTARA akhir November ini, menyoroti keberagaman linguistik yang kaya ini, memberikan gambaran menarik tentang keragaman bahasa di Indonesia.
Adapun terdapat sejumlah fakta unik yang layak disimak dari tiga bahasa Bengkulu.
1. Keanekaragaman Bahasa di Bengkulu: Lebih dari Sekedar Dialek
Menurut Dwi Laily Sukmawati, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, penelitian dialektologi terbaru memperlihatkan bahwa Bahasa Bengkulu sendiri memiliki beberapa dialek, termasuk Dialek Serawai, Pekal, Pasemah, Kaur, Lembak, Nasal, dan Mukomuko.
Sementara itu, Bahasa Rejang juga menawarkan variasi dengan dialek-dialek seperti Curup, Kepahiang, Argamakmur, dan Lebong Utara dan Selatan.
Baca juga: Kantor Bahasa Bengkulu terbitkan 20 buku cerita penerjemah selama 2023
Baca juga: Pemprov Bengkulu: Gunakan Bahasa Indonesia di ruang publik
2. Melampaui Bahasa Lokal: Kehadiran Bahasa Pendatang
Provinsi Bengkulu tidak hanya kaya akan bahasa lokal tetapi juga menjadi tempat bagi bahasa pendatang seperti Bahasa Jawa, Sunda, dan Minang. Dengan total 18 bahasa dan dialek, Bengkulu memang layak dijuluki sebagai potret mini dari keragaman bahasa di Indonesia.
3. Upaya Pelestarian Bahasa di Bengkulu
Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu tidak berhenti pada penelitian saja. Dalam upaya untuk mempertahankan dan melestarikan tiga bahasa daerah asli Bengkulu, mereka terus melakukan kegiatan literasi, menyediakan bahan bacaan dalam bahasa daerah, dan melakukan revitalisasi bahasa dan sastra daerah.
Selain itu, ada pula upaya penerjemahan produk-produk buku cerita dan kamus bahasa daerah, serta berbagai program lainnya.
Baca juga: Bersama menjaga martabat Bahasa Indonesia
Baca juga: M. Tabrani, wartawan pengagas bahasa persatuan kini jadi pahlawan
4. Buku Cerita Anak dalam Bahasa Daerah: Inisiatif KKLP Penerjemahan
Menariknya, Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Penerjemahan telah mengambil inisiatif untuk menerbitkan 20 buku cerita anak dalam bahasa daerah Bengkulu dan Indonesia selama tahun 2023.
Tema buku yang diterjemahkan berfokus pada pemajuan budaya lokal dan bersubstansi STEAM, sebagai upaya untuk mendukung diplomasi bahasa Indonesia.
Kesimpulan
Kajian yang dilakukan oleh Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu tidak hanya mengungkap keanekaragaman bahasa di daerah tersebut, tetapi juga menjadi simbol pentingnya pelestarian dan penghargaan terhadap bahasa dan budaya lokal.
Bengkulu, dengan keberagamannya, menawarkan jendela yang menarik ke dalam keragaman bahasa di Indonesia dan membuktikan bahwa setiap bahasa dan dialek memiliki perannya sendiri dalam membentuk mozaik budaya yang indah.
Baca juga: Siswa Indonesia juarai pidato Bahasa Inggris di Jepang
Baca juga: Indonesia akan cetak Al Quran bahasa isyarat pertama di dunia
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023