"Bahasa Indonesia itu posisinya begitu penting sebagai bahasa pemersatu bangsa, meskipun keberagaman bahasa daerah tetap harus dijaga," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Selasa.
Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), kata Rohidin, hadir sebagai salah satu sarana untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya bahasa, baik nasional maupun daerah, di kalangan siswa.
Sebanyak 2.622 siswa SMAN dan SMKN di Provinsi Bengkulu turut serta dalam UKBI tersebut. Hasil UKBI nantinya juga dijadikan sebagai salah satu faktor penentu dalam pemberian beasiswa kepada para siswa.
"Kami tetap menjunjung tinggi Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Bahasa ini adalah bahasa nasional yang bisa digunakan di seluruh penjuru Indonesia untuk berkomunikasi," kata dia.
Kemudian Gubernur Rohidin mengajak para siswa SMAN dan SMKN di Bengkulu untuk tidak hanya menguasai Bahasa Indonesia saja, tetapi juga mencintai dan melestarikan bahasa daerah yang menjadi bagian dari identitas budaya.
"Bahasa daerah di Bengkulu sangat kaya dan beragam, seperti Bahasa Serawai, Pekal, Rejang, dan masih banyak lainnya. Kita harus menjaga dan melestarikan bahasa-bahasa ini agar tidak hilang," kata Rohidin.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perpustakaan Nasional sekaligus Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Prof E Aminudin Aziz menekankan pentingnya UKBI sebagai bekal bagi para siswa ketika nanti melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
"Kami sering mendapat laporan dari dosen bahwa mahasiswa kerap keliru dalam menggunakan Bahasa Indonesia dalam skripsi atau tesis mereka. Ini akibat kurangnya pemahaman terhadap UKBI," ujar Aminudin.