Rejanglebong,  (Antara) - Harga jual aneka sayuran di Kabupaten Rejanglebong Provinsi Bengkulu, pascalebaran Idul Fitri 1436 Hijriyah di daerah itu saat ini mengalami kenaikan yang cukup tajam.

"Semua jenis sayuran harganya mengalami kenaikan yang cukup tajam, harga ini merupakan harga kami beli barang dari petani di gudang. Selain terjadi kenaikan harga beli sekarang barangnya juga masih sedikit, sedangkan permintaan cukup banyak," kata Arjun (39) salah seorang agen sayuran di Simpang Bukit Kaba Kecamatan Selupu Rejang.

Aneka sayuran yang mengalami kenaikan tersebut kata dia, antara lain kol bulat dari Rp2.000 menjadi Rp5.000 per kg, kemudian cabai merah halus Rp40.000 dari Rp35.000 per kg, kemudian cabai merah kualitas sedang dari Rp30.000 menjadi Rp37.000 per kg, dan cabai merah kualitas asalan atau istilah petani cabai merah lado dari Rp25.000 menjadi Rp30.000 per kg.

Selanjutnya daun bawang dari Rp5.000 menjadi Rp7.000 per kg, kemudian sawi pahit dari Rp2.500 menjadi Rp4.000 per kg, sawi bola dari Rp2.000 menjadi Rp3.500 per kg. Kacang buncis dari Rp6.000 menjadi Rp8.000 per kg, labu siam dari Rp1.500 menjadi Rp3.500 per kg.

Tomat dari Rp1.000 menjadi Rp3.000 per kg, serta terong ungu dari Rp2.500 menjadi Rp4.000 per kg, serta wortel menjadi Rp4.500 dari Rp3.000 per kg sebelumnya.

Kenaikan harga sayuran tersebut kata dia, karena saat ini kalangan petani sayuran masih banyak yang libur lebaran, dan biasanya baru akan normal kembali setelah sepekan setelah hari raya.

Aneka sayuran yang ditampungnya dari petani sayuran di Kecamatan Selupu Rejang ini tambah dia, dikirim ke pasar induk Jakabaring di Kota Palembang, kemudian ke Kota Jambi. Setelah lebaran ini tingkat permintaan dari agen sayuran di kedua provinsi itu sendiri meningkat drastis, jika sebelumnya hanya berkisar 5 ton-10 ton per hari namun saat ini bisa mencapai puluhan ton.

"Kalau agen sayuran di Palembang dan Jambi berapa ada barang langsung diambil, tapi kami tidak bisa memenuhinya karena petaninya masih banyak yang libur, kalau pun stok sayurannya cukup banyak tapi petaninya baru sebagian saja yang memulai aktivitasnya," katanya.

Sementara itu pantauan di Pasar Atas Curup yang selama ini menjadi pusat jual-beli aneka sayuran, setelah lebaran ini aktivitas pasar ini masih terlihat lengang dan terjadinya peningkatan harga jual di tingkatan pedagang eceran.

"Semuanya naik, kami juga masih kesulitan untuk mendapatkan barang dagangannya karena pasokan ke pasar ini masih sedikit walaupun yang berbelanja sayuran dan kebutuhan pokok lainnya mulai ramai," kata Sumarni, salah seorang pedagang sayuran di Pasar Atas Curup.*

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015