Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu mengimbau masyarakat ataupun pengunjung untuk tidak mandi di kawasan wisata Pantai Panjang, seiring banyak korban meninggal akibat tenggelam di pantai itu.
 
"Kami minta jangan mandi di pantai karena sangat berisiko. Apalagi di saat orang lagi ramai, terutama untuk pengunjung yang berasal dari luar Kota Bengkulu. Kami berharap masyarakat mematuhinya agar tak terjadi yang tidak diinginkan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Bengkulu Will Hopi di Bengkulu, Kamis.
 
Selain itu masyarakat juga diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) selama beraktivitas di luar rumah guna meminimalisir dan menghindari penyebaran wabah COVID-19 varian terbaru.
 
BPBD Kota Bengkulu, kata dia, menjelang libur Natal 2023 dan Tahun baru 2024 juga berubapa mempercepat penanganan bencana ataupun kejadian lainnya. 
 
Pihaknya memprediksi adanya peningkatan jumlah masyarakat untuk berkunjung ke sejumlah lokasi wisata seperti Kawasan Pantai Panjang, Danau Dendam Tak Sudah, Pantai Tapak Paderi, dan lainnya.
 
Untuk itu BPBD Kota Bengkulu menyiagakan 25 personel bersama beberapa pihak terkait untuk melakukan pengawasan di kawasan wisata Pantai Panjang.
 
"Kami dari BPBD akan selalu memantau kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dengan berkeliling pantai," ucap dia.
 
Di sisi lain, Badan Nasional Pencarian dan Penyelamatan (Basarnas) Bengkulu juga menyiagakan 68 personel untuk berjaga di sejumlah posko terpadu menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2024.
 
Kegiatan siaga Natal dan Tahun Baru tersebut dilakukan selama 21 hari mulai 18 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024.
 
"Untuk personel yang terlibat sebanyak 68 orang dan akan disebar di beberapa titik posko terpadu yang telah dibentuk oleh pihak terkait," sebut Kepala Kantor SAR Bengkulu, Muslikun Sodik.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023