Rejanglebong (Antara) - Dinas Pertanian Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, menginstruksikan kepada kelompok petani pemakai air (KP2A) untuk mengatur pendistribusian air menghadapi musim kemarau tahun ini.

Kabid Pengelolaan Lahan Air dan Perlindungan Tanaman pada Dinas Pertanian Rejanglebong, Hadi Wiyanto di Rejanglebong, Jumat, mengatakan sudah menginstruksikan kepada KP2A dan perkumpulan petani pemakai air (P3A) untuk melakukan pengaturan pendistribusian air.

"Saat ini debit air dari sungai yang menjadi sumber pengairan mulai menyusut akibat pengaruh musim kemarau belakangan ini," katanya.

Sejauh ini akibat musim kemarau yang melanda daerah tersebut sejak dua bulan belakangan kata dia, belum ada laporan dari petani yang masuk ke pihaknya yang menyebutkan adanya sawah yang gagal panen.

Pihaknya Distan setempat baru menerima adanya penurunan debit air dari irigasi Musi Kejalo di wilayah Kecamatan Curup Timur, kendati demikian proses tanam serentak di wilayah ini tetap akan dilaksanakan terhitung 4 Agustus mendatang, dengan pola penggiliran distribusi ke masing-masing sawah petani.

"Dengan pola pengaturan pembagian air yang dilakukan KP2A atau P3A di masing-masing wilayah, saya rasa nantinya tidak akan mempengaruhi hasil produksi padi pada musim tanam kedua tahun ini. Selain itu kita juga berharap dalam waktu dekat sudah ada hujan yang turun sehingga dapat mengatasi kekeringan akibat musim kemarau yang terjadi di seluruh Tanah Air sejak beberapa bulan ini," katanya.

Sementara itu akibat musim kemarau yang terjadi di daerah itu, selain mengancam produksi padi di sentra penghasil padi di wilayah Kecamatan Curup Timur juga menimpa puluhan hektare sawah di Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup Kota.

"Tanaman padi yang saya tanam ini baru berumur satu bulan, saat ini pasokan airnya sudah tidak ada lagi karena siring utama pemasok air sudah kering. Tanaman padi ini harus mendapat pasokan air yang cukup terhitung sejak masa tanam sampai berumur dua bulan atau masa bunting," kata Dahlan (73) salah seorang petani di Kelurahan Talang Benih.

Minimnya ketersediaan air untuk tanaman padi di kawasan itu kata dia, akan berpangaruh terhadap hasil produksi dan beresiko terserang penyakit terutama mentek. Tanaman padi yang pertumbuhannya kekurangan air akan menyebabkan pertumbuhan anak padi berkurang, juga potensi bulir padi hampa akan bertambah.

Untuk itu dia berharap hujan segera turun di daerah mereka, karena jika mengandalkan irigasi tidak akan bisa mengatasinya, mengingat sumber airnya sudah turun drastis dan tidak akan sampai ke sawah miliknya serta petani lainnya yang berada di ujung irigasi.***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015