Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melakukan inspeksi mendadak (sidak) penerapan "full day school" atau sekolah sehari penuh yang mulai diterapkan di daerah ini, sejak Senin (8/1).

Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Disdikbud Kabupaten Mukomuko Ramon Hoski di Mukomuko, Selasa, mengatakan instansinya telah menerbitkan surat edaran terkait dengan penerapan sekolah sehari penuh tersebut.

 
"Kami sidak ke sekolah tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) untuk memastikan sekolah menerapkan sekolah sehari penuh," ujarnya.
 
Instansi itu membentuk dua tim dan setiap tim ditugaskan untuk melakukan sidak di sekolah-sekolah di wilayah yang tersebar di sejumlah kecamatan di daerah ini.
 
Pada Senin (8/1), katanya, dari dua tim ini, tim pertama di antaranya melakukan sidak penerapan sekolah sehari penuh di Kecamatan Air Dikit, sedangkan tim lainnya di Kecamatan Lubuk Pinang.
 
"Kami bersama rombongan bidang pendidikan sekolah dasar melakukan sidak di sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Air Dikit, sedangkan rombongan kadis melakukan sidak di Kecamatan Lubuk Pinang," kata dia.
 
Ia menyebutkan 139 SD di daerah ini yang terdiri atas 126 SD negeri dan 13 SD swasta, 58 SMP yang terdiri atas 47 SMP negeri dan 11 SMP swasta.

Pada 2023 hanya sekolah di kota besar di daerah ini menerapkan sekolah sehari penuh, sedangkan sekolah di desa terpencil belum sanggup melaksanakan. Namun, saat ini semua sekolah bersedia menerapkan sekolah sehari penuh.
 
Ia berharap, sekolah sehari penuh di daerah ini dapat berjalan sesuai dengan jadwal, yakni pelajaran 2023 dan 2024.
 
Ia menjelaskan tujuan kebijakan ini agar anak-anak ada interaksi dengan lingkungan karena mereka pada Sabtu dan Minggu lebih banyak berada di rumah. 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024