Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu akan melakukan evaluasi kinerja dari tiga ribu pegawai tidak tetap (PTT) di wilayah tersebut guna menentukan apakah akan dilakukan perpanjangan kontrak atau tidak.
 
Hal tersebut dilakukan guna memastikan konsistensi kinerja PTT selama bertugas di Pemkot Bengkulu apakah baik atau tidak sehingga berpengaruh dengan keputusan perpanjangan kontrak.
 
"Dari absensi berangkat atau pulang, lalu kehadiran, kinerja dan lain sebagainya itu masuk penilaian apakah mereka layak diperpanjang," kata Asisten III Setda Kota Bengkulu, Tony Elfian di Kota Bengkulu, Jumat.
 
Ia menyebutkan, saat ini Pemkot Bengkulu masih menggunakan tenaga PTT hingga akhir 2024, namun pihaknya akan menerapkan beberapa evaluasi secara menyeluruh terhadap 3 ribu pegawai tersebut.
 
"Mungkin tidak semua dapat diperpanjang, hanya PTT yang memiliki track record yang baik, karena ini memastikan penggunaan PTT dapat efektif dan sesuai dengan tujuan dari Pemkot Bengkulu," ujar dia.
 
Oleh karena itu, dirinya berharap agar PTT dapat bekerja semaksimal mungkin karena untuk peningkatan kualitas dan juga untuk jenjang karir di Pemkot Bengkulu.
 
Sebab, pada 2024 Pemkot Bengkulu akan membuka beberapa kesempatan bagi PTT untuk meningkatkan statusnya menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
 
Sebelumnya, Pemkot Bengkulu memastikan memperpanjang kontrak 3 ribu PTT di wilayah tersebut hingga Desember 2024.
 
Terkait dengan gaji, PTT akan menerima Rp1,5 juta per bulan untuk satu orang pegawai, sehingga Pemkot Bengkulu harus menyiapkan anggaran sebesar Rp4,5 miliar per bulan untuk menggaji seluruh PTT yang ada di Kota Bengkulu.
 
Selain itu, Pemkot Bengkulu juga telah melarang seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di wilayah tersebut untuk menerima atau merekrut PTT pada awal 2024.
 
Hal tersebut dilakukan sesuai dengan instruksi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024