Kota Bengkulu (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu mencatat sejak Januari hingga saat ini sebanyak 214 orang sedang melakukan pengobatan karena terinfeksi penyakit tuberkulosis (TBC).
"Bisa saya sampaikan kasus TBC pada 2024 tercatat sebanyak 214 kasus dan sudah cukup banyak," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu, Selasa.
Sebanyak 214 orang tersebut, lanjutnya, saat ini masih dalam proses penyembuhan dengan mengkonsumsi obat dengan jangka waktu yang berbeda-beda, seperti enam bulan dan satu tahun.
Untuk masyarakat yang terindikasi penyakit TBC, pihaknya melakukan pemantauan dengan memberikan obat-obatan selama enam bulan hingga satu tahun tanpa jeda secara gratis yang telah disediakan oleh pemerintah.
Dengan banyaknya kasus TBC di Kota Bengkulu, Joni mengimbau kepada masyarakat jika ada keluarga yang terindikasi TBC untuk memperhatikan pasien agar tidak batuk sembarangan, menggunakan masker, tidak meludah sembarangan, dan rajin melakukan kontrol kesehatan ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
"Selain itu pengobatan TBC tidak boleh putus atau berhenti mengkonsumsi obat. Jika berhenti maka harus memulai kembali dari awal," ujarnya.
Kemudian ia juga mengimbau kepada masyarakat yang memiliki gejala TBC, seperti batuk yang tidak berkesudahan, sesak nafas, dan lainnya, untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat agar penyakit tersebut dapat disembuhkan dalam waktu dekat.
Untuk mencegah penyebaran TBC, kata dia, petugas Dinkes Kota Bengkulu terus melakukan deteksi dini dengan melakukan pemeriksaan dan membawa alat-alat kesehatan, seperti pot dahak untuk memeriksa kesehatan masyarakat.
"Edukasi yang digalakkan bagi masyarakat untuk mengenali gejala penyakit TBC, seperti batuk berkepanjangan selama lebih dari dua pekan, demam menggigil, dan kurangnya nafsu makan. Jika menemukan kasus yang mencurigakan, diharapkan warga segera mendatangi fasilitas kesehatan untuk diperiksa demi pencegahan dan penanganan yang tepat," ujarnya.