Makassar (Antara) - Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Adi Suryadi Culla mengharapkan agar Debat Kandidat pasangan Calon Bupati dan Wakilnya di 11 Kabupaten jangan dijadikan ajang cerdas cermat.

"Selama ini yang saya simak dimana pun itu, debat kandidat seperti layaknya anak sekolah melakukan cerdas cermat, padahal tujuan debat itu adalah ajang sosialisasi dan pembelajaran politik bagi pemilih," kata Adi Suryadi Culla di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.

Menurut dia, debat dalam artian memperdebatkan argumentasi dalam hal program yang akan direalisasikan pasangan calon kepada masyarakat harus bermuatan kesejahteraan buka ajang pamer kemampuan retorika.

"Harusnya dalam debat antitim pengarah dalam hal ini lebih mengali kepada substansi program bukan siapa yang menjawab dulu pertanyaan. Karena masyarakat akan menilai mana yang pantas menjadi pemimpinnya," ujar dia menyarankan.

Adi menyebutkan masyarakat tentu akan memilih secara rasional sesuai aspirasi mereka mana pasangan calon yang mempunyai program mumpuni dan mana yang tidak masuk akal secara logika.

"Jelas debat terbuka ini sangat jauh berbeda dengan kampanye terbuka yang bersifat monologis, bila kampanye pasti mengunakan alat peraga, sementara debat jelas pasangan calonnya akan berinteraksi secara dialogis dengan penontonnya," sebutnya.

Dirinya sebagai pengamat politik berharap penyelenggara dalam hal ini KPUD punya format tersendiri pada saat melaksanakan debat, mengingat representasi KPUD sebagai penyambung aspirasi rakyat.

"Paling utama adalah tema yang akan diangkat. Tidak jarang debat selalu melenceng dari temanya. Sebaiknya tema yang paling pas adalah masalah infrastruktur pembangunan, ekonomi kerakyatan, penegakan hukum, kebudayaan dan pemerintahan bersih dari korupsi," katanya menyarankan.

Selain itu KPUD mesti memilih panelis yang berkualitas, serta profesional di bidangnya sehingga akan cocok dengan tema yang diangkat mengingat panelis akan menggali potensi program para calon.

"Paling penting adalah mengangkat isu kekinian yang menyentuh masalah aktual yang sedang terjadi di daerah masing-masing, sebab itu landasan debat yang paling tepat di bicarakan," tambahnya. ***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015