Bengkulu (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bengkulu Kombes Pol Deddy Nata mengajak seluruh pihak, terutama pendukung pasangan calon Gubernur Bengkulu untuk menghindari hoaks, ujaran kebencian serta hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan stabilitas keamanan daerah.
"Kami dari kepolisian, Polresta Bengkulu mengimbau kepada seluruh pendukung baik nomor urut satu dan dua agar betul-betul mewujudkan pilkada serentak di Provinsi Bengkulu ini dengan aman tertib damai dan tentunya berintegritas," kata Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Deddy Nata saat kegiatan pengamanan debat kandidat pasangan calon Gubernur Bengkulu, di Bengkulu, Kamis.
Pelaksanaan pesta demokrasi Pilkada Serentak 2024 ini harus terhindar dari potensi penyebaran hoaks, ujaran kebencian atau bentuk-bentuk lainnya yang akan mengakibatkan gangguan ketertiban dan keamanan daerah.
"Karena penting saling menjaga saling menghormati antar sesama, jangan ada berita hoaks, ujaran kebencian atau apapun yang bisa membuat saling sakit hati dan akhirnya timbul permasalahan kericuhan dan sebagainya, ini yang harus dicegah karena keberhasilan pelaksanaan pilkada serentak di Provinsi Bengkulu adalah tanggung jawab kita semua," kata dia.
Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bengkulu pada Kamis 21 November 2024 menggelar debat kandidat ketiga, debat terakhir pasangan calon Gubernur Bengkulu Pilkada Serentak 2024.
Kombes Pol Deddy Nata menyatakan kepolisian menyiagakan 235 personel gabungan untuk memastikan debat kandidat berlangsung aman, damai dan tertib.
"Sejumlah 235 personil gabungan dari Polda Bengkulu dan Polresta Bengkulu melakukan pengamanan dalam kegiatan debat pilgub malam ini," kata dia.
Ketua Bawaslu Provinsi Bengkulu Faham Syah mengajak baik pihak pasangan calon Gubernur Bengkulu nomor urut 1 dan 2 untuk sama-sama mentaati peraturan dan tata tertib debat sehingga kegiatan debat dapat menjadi rujukan bagi masyarakat untuk menentukan pilihan mereka.
"Ruang menyampaikan visi misi, tidak usah ribut, sambut dengan riang gembira, kemudian ini dapat menjadi forum adu gagasan bukan adu otot, sehingga masyarakat dapat menentukan pilihannya," ujarnya.