Bengkulu (Antara) - Para nelayan di Kota Bengkulu tidak melaut akibat badai dan tinggi gelombang yang mencapai empat meter di perairan wilayah itu.

"Sudah seminggu kami tidak berani melaut karena angin badai bisa menenggelamkan kapal," kata Ketua Kelompok Nelayan Mandiri Bengkulu, David di Bengkulu, Selasa.

Menurut David, angin kencang yang disebut nelayan sebagai angin Tenggara membuat gelombang laut cukup tinggi sehingga membahayakan keselamatan nelayan.

Cuaca yang tidak memungkinkan untuk melaut membuat nelayan setempat memilih pekerjaan lain untuk mendapatkan pemasukan.

"Ada yang bekerja jadi buruh bangunan dan sebagian masih menunggu cuaca membaik," ucapnya.

Pantauan di pantai Pasar Bengkulu, puluhan kapal nelayan bersandar di pinggir pantai itu yang menandakan tidak ada aktivitas melaut.

Kepala Seksi Observasi dan Komunikasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu Sudiyanto mengatakan tinggi gelombang di perairan Bengkulu yang mencapai empat meter memang berbahaya bagi nelayan.

"Karena perahu nelayan Bengkulu sebagian besar masih berupa perahu tradisional jadi bisa terbalik kalau gelombang empat meter," tuturnya.

Ia mengatakan ketinggian gelombang mencapai empat meter berpotensi terjadi di perairan Bengkulu, Enggano dan Samudera Hindia Barat Bengkulu.

Sementara kecepatan angin rata-rata 27 kilometer per jam yang bertiup dari arah Selatan.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015