Bengkulu (Antara) - Realisasi serapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Bengkulu tahun anggaran 2015 mencapai 51,35 persen dan menempati provinsi ke delapan dengan serapan anggaran terbaik.

"Realisasi per 31 Agustus 2015 mencapai 51,35 persen atau di atas angka nasional yang masih berada di bawah 40 persen," kata Kepala Biro Pembangunan Sekretariat Provinsi Bengkulu, Buyung Azhari di Bengkulu, Kamis.

Rapat bersama Tim Evaluasi Percepatan Penyerapan Anggaran (TEPPA) Provinsi Bengkulu pada Agustus 2015 menurut dia khusus membahas percepatan penyerapan anggaran di satuan kerja perangkat daerah yang memiliki serapan rendah yakni 45 persen.

Ada lima satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang mendapat rapor merah dengan kata lain serapan anggaran masih rendah yakni Dinas Perkebunan, Biro Kesejahteraan Masyarakat, Biro Sumber Daya Alam, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Dinas Pendidikan.

"Untuk Biro Kesra akan ada penyerapan anggaran untuk penyelenggaraan ibadah haji," katanya.

Ia mengatakan realisasi anggaran di atas 55 persen dicapai 31 SKPD, realisasi di atas 50 persen hingga 54 persen sebanyak sembilan SKPD dan realisasi serapan 45 persen hingga 49 persen sebanyak lima SKPD.

Buyung menambahkan bahwa bahwa dari Rp2,25 triliun APBD tahun anggaran 2015, terbagi menjadi belanja tidak langsung sebesar Rp1,02 triliun dan belanja langsung sebesar Rp1,2 triliun.

Pada tahun anggaran 2015 kata dia terdapat 400 paket proyek yang terdiri dari 340 paket proyek APBD dan 60 paket APBN.

Dari jumlah paket tersebut sebanyak 321 paket sudah selesai lelang, sebanyak 23 paket dalam proses lelang dan sebanyak 15 paket dalam persiapan lelang.

"Kalau pemenang tender sudah mengambil dana awal 30 persen maka serapan akan semakin tinggi," katanya.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015