"Total anggaran dalam perubahan APBD Kota Bengkulu pada 2023 semula sebesar Rp1,32 triliun sekarang menjadi Rp1,27 triliun karena ada pengurangan Rp52,64 miliar," kata Ketua DPRD Kota Bengkulu Suprianto di Kota Bengkulu, Sabtu (30/9) malam.
Ia menyebutkan pengurangan APBD 2023 salah satunya disebabkan karena capaian pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bengkulu belum maksimal.
Penjabat Wali Kota Bengkulu Arif Gunadi mengucapkan terimakasih kepada DPRD dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di Kota Bengkulu, atas segala perhatian, dukungan dan pemikirannya dalam perubahan APBD 2023.
"Saya mengucapkan terimakasih atas masukannya dan evaluasi yang membangun untuk pemerintah Kota Bengkulu. Baik dalam rapat paripurna maupun dalam rapat pembahasan. Semua itu akan menjadi perhatian bagi kami dalam penyusunan APBD tahun selanjutnya," ujarnya.
Masukan yang diberikan sangat berarti bagi pemerintah Kota Bengkulu, dalam penyelenggaraan pemerintah daerah untuk pelayanan masyarakat dan pembangunan yang lebih baik.
Diharapkan dengan adanya hubungan baik antara eksekutif dan legislatif tetap berjalan dengan baik, serta seluruh program pembangunan yang telah direncanakan dapat terlaksana.
Sebelumnya, pimpinan rapat paripurna menyampaikan permintaan persetujuan secara lisan semua anggota DPRD Kota Bengkulu yang hadir dan seluruhnya menerima persetujuan pengesahan raperda, dilanjutkan penandatangan oleh pimpinan DPRD dan Penjabat Wali Kota yang disaksikan undangan rapat.
Sementara itu, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bengkulu mencatat, sejak Januari hingga Agustus 2023 realisasi PAD Kota Bengkulu mencapai Rp97,04 miliar atau 30,49 persen.
Realisasi tersebut berasal dari pajak daerah Rp69,38 miliar dari target anggaran Rp208,4 miliar, retribusi daerah Rp4,29 miliar dari target Rp41,45 miliar.
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp1,30 miliar dari target Rp6,55 miliar dan pajak lain-lainnya yaitu Rp22,07 miliar dari target Rp61,80 miliar.