Bengkulu (Antara) - Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan bahwa kondisi kemarau dan krisis ekonomi yang terjadi saat ini tidak mengurangi semangat masyarakat di daerah itu untuk berkurban merayakan Hari Raya Idul Adha 2015.
"Ini patut disyukuri bahwa meski sedang krisis, kemarau dan ekonomi melambat, kita tetap berkurban," kata Gubernur usai mengikuti sholat Idul Adha di Masjid Raya Baitul Izzah Kota Bengkulu, Kamis.
Gubernur mengatakan semangat berkurban yang ditunjukkan umat Muslim menunjukkan pemahaman akan nilai-nilai Islam sudah baik.
Meski harga-harga komoditas perkebunan yang menjadi andalan masyarakat sedang anjlok yang membuat daya beli menurun namun semangat dan niat berkurban menurutnya patut diapresiasi.
Lewat semangat berkurban, Gubernur mengatakan masyarakat dari berbagai lapisan dapat membangun kebersamaan dan saling berbagi.
Ia menambahkan bahwa nilai pengorbanan sebagai umat belum seberapa bila dibanding dengan Nabi Ibrahim yang disuruh menyembelih anak kandungnya meski akhirnya diganti dengan kambing kibas.
"Semoga kurban kita mampu mengangkat doa dan permohonan kita, kiranya Allah melindungi kita dari pertikaian dan perpecahan," kata Gubernur.
Gubernur Junaidi berkurban 10 ekor sapi pada Idul Adha tahun 2015. Sebanyak empat ekor sapi kurban dipotong di Gedung Daerah atau Rumah Dinas Gubernur.
Berikutnya masing-masing satu ekor di Masjid Baitul Izzah, Bumi Ayu, Jitra, Taba Pacur Kabupaten Bengkulu Utara, Padang Lebar Bengkulu Selatan, dan Masjid Induk di Kecamatan Pulau Enggano.
Sementara Khotib Idul Adha di Masjid Baitul Izzah, Mawardi Lubis dalam khotbahnya mengajak umat untuk memakmurkan dunia dengan amal dan meningkatkan persatuan antarumat.
"Menjaga perdamaian dan persatuan, terutama menjelang pilkada agar terpilih kepala daerah yang benar-benar mengayomi masyarakat," katanya.
Sholat Idul Adha di Masjid Raya juga diikuti Wakil Gubernur Bengkulu Sultan Najamudin serta sejumlah pejabat daerah dan ribuan jamaah.
Usai sholat, Gubernur menyerahkan sapi kurban dari Presiden Joko Widodo kepada panitia kurban di masjid tersebut.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015
"Ini patut disyukuri bahwa meski sedang krisis, kemarau dan ekonomi melambat, kita tetap berkurban," kata Gubernur usai mengikuti sholat Idul Adha di Masjid Raya Baitul Izzah Kota Bengkulu, Kamis.
Gubernur mengatakan semangat berkurban yang ditunjukkan umat Muslim menunjukkan pemahaman akan nilai-nilai Islam sudah baik.
Meski harga-harga komoditas perkebunan yang menjadi andalan masyarakat sedang anjlok yang membuat daya beli menurun namun semangat dan niat berkurban menurutnya patut diapresiasi.
Lewat semangat berkurban, Gubernur mengatakan masyarakat dari berbagai lapisan dapat membangun kebersamaan dan saling berbagi.
Ia menambahkan bahwa nilai pengorbanan sebagai umat belum seberapa bila dibanding dengan Nabi Ibrahim yang disuruh menyembelih anak kandungnya meski akhirnya diganti dengan kambing kibas.
"Semoga kurban kita mampu mengangkat doa dan permohonan kita, kiranya Allah melindungi kita dari pertikaian dan perpecahan," kata Gubernur.
Gubernur Junaidi berkurban 10 ekor sapi pada Idul Adha tahun 2015. Sebanyak empat ekor sapi kurban dipotong di Gedung Daerah atau Rumah Dinas Gubernur.
Berikutnya masing-masing satu ekor di Masjid Baitul Izzah, Bumi Ayu, Jitra, Taba Pacur Kabupaten Bengkulu Utara, Padang Lebar Bengkulu Selatan, dan Masjid Induk di Kecamatan Pulau Enggano.
Sementara Khotib Idul Adha di Masjid Baitul Izzah, Mawardi Lubis dalam khotbahnya mengajak umat untuk memakmurkan dunia dengan amal dan meningkatkan persatuan antarumat.
"Menjaga perdamaian dan persatuan, terutama menjelang pilkada agar terpilih kepala daerah yang benar-benar mengayomi masyarakat," katanya.
Sholat Idul Adha di Masjid Raya juga diikuti Wakil Gubernur Bengkulu Sultan Najamudin serta sejumlah pejabat daerah dan ribuan jamaah.
Usai sholat, Gubernur menyerahkan sapi kurban dari Presiden Joko Widodo kepada panitia kurban di masjid tersebut.***4***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015