Pemerintah Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu mengkaji rencana tradisi mandi "Balimau" di sungai untuk membersihkan diri sebelum memasuki bulan Ramadhan sebagai agenda tahunan guna menjaga tradisi warisan budaya sekaligus memromosikan wisata di daerah itu.
 
"Sangat memungkinkan kalau ke depan memang ada aspirasi dari warga tradisi ini juga jadi perhatian dan pembinaan pemda, tentu kita kaji dan diskusikan bersama," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mukomuko Abdiyanto di Mukomuko, Senin.
 
Warga Kabupaten Mukomuko setiap memasuki bulan puasa Ramadhan selalu melakukan ritual mandi "Balimau" di sejumlah sungai di daerah itu, seperti di Sungai Manjuto, Sungai Selagan, dan sungai di Desa Tunggang.
 
Bagi warga di daerah yang berjarak sejauh 270 kilometer sebelah utara Kota Bengkulu ini, tradisi mandi "Balimau" bersama-sama keluarga di sungai daerah ini merupakan sebuah kebiasaan guna menyucikan diri sebelum memasuki bulan puasa.
 
Ia menjelaskan, meskipun pemerintah daerah belum menginput dan "memanage" itu menjadi sebuah agenda tahunan pemda, namun pemda masih menghormati itu sebagai tradisi yang dilakukan oleh kelompok masyarakat.
 
"Tentu kita menghormati dan menghargai karena itu sifatnya skala terbatas yang dilakukan oleh kelompok masyarakat tertentu di daerah ini," katanya.
 
Abdiyanto juga mengatakan, sama seperti kemarin pemda mengadakan Festival Budaya Sedekah Bumi di Desa Setia Budi Kecamatan Teras Terunjam, yang awalnya belum menjadi agenda pariwisata daerah.
 
Dengan adanya pagelaran itu, katanya, pihaknya melihat aspirasi masyarakat begitu besar terhadap festival itu, tentu mendapat perhatian lebih dan menjadi agenda tahunan.
 
Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Sekretariat Pemerintah Kabupaten Mukomuko Amri Kurnadi meminta warga agar berhati-hati saat menjalankan tradisi mandi "Balimau" di sungai, karena ada hewan predator jenis buaya yang bisa saja memangsa manusia.
 
"Kita tidak melarang, cuma sekarang ini sungai terdekat di wilayah kita ini banyak buaya, untuk itu warga diminta hati-hati," katanya.
 
Ia menjelaskan, dulu warga terutama di wilayah Kecamatan Kota Mukomuko selalu "Balimau" di sungai terdekat di daerah ini, hanya sekarang sungai terdekat itu banyak buayanya.
 
"Jangan sampai momen bahagia warga mandi Balimau di sungai justru rusak karena ada yang dimangsa buaya," katanya.
 
Selain itu, ia juga meminta warga berhati-hati terkait musim hujan yang melanda, jangan sampai ada warga yang mandi "Balimau" hanyut di sungai.
 
"Silakan warga bergembira menyambut bulan puasa dengan melakukan tradisi mandi Balimau, tetapi tetap jaga diri dan hati-hati," katanya.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024