Mukomuko (Antara) - Warga Desa Pulau Makmur, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak sepekan terakhir memburu seekor beruk atau kera besar berekor pendek karena sering mengganggu para wanita di wilayah itu.
Warga Desa Pulau Makmur, Kecamatan Ipuh, Rita di Mukomuko, Minggu mengatakan, beruk biasanya digunakan untuk memetik buah kelapa.
Namun saat ini warga memburu beruk karena sering mengganggu ibu-ibu dan gadis di desa ini. "Kebiasaan buruk beruk itu mengejar ibu-ibu dan anak gadis. Kami di sini menyebutkan beruk `kanji`," ujarnya.
Ia mengatakan, warga di wilayah ini melibatkan aparat kepolisian sektor setempat dan TNI untuk memburu beruk tersebut.
Sampai sekarang, katanya, beruk tersebut belum tertangkap. Namun sejak diburu beruk tersebut tidak terlihat lagi di wilayah itu.
Ia mengatakan, beruk itu milik salah satu warga di wilayah itu. Beruk itu digunakan untuk memanjat pohon dan memetik buah kelapa. Tetapi sekarang beruk itu lepas.
Sejak beruk itu lepas, katanya, setiap ibu-ibu dan gadis sedang berjalan sendiri dikejarnya.
"Sudah banyak laporan dari warga yang merasa terganggu dengan keberadaan beruk yang berkeliaran bebas di wilayah ini," ujarnya. ***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015
Warga Desa Pulau Makmur, Kecamatan Ipuh, Rita di Mukomuko, Minggu mengatakan, beruk biasanya digunakan untuk memetik buah kelapa.
Namun saat ini warga memburu beruk karena sering mengganggu ibu-ibu dan gadis di desa ini. "Kebiasaan buruk beruk itu mengejar ibu-ibu dan anak gadis. Kami di sini menyebutkan beruk `kanji`," ujarnya.
Ia mengatakan, warga di wilayah ini melibatkan aparat kepolisian sektor setempat dan TNI untuk memburu beruk tersebut.
Sampai sekarang, katanya, beruk tersebut belum tertangkap. Namun sejak diburu beruk tersebut tidak terlihat lagi di wilayah itu.
Ia mengatakan, beruk itu milik salah satu warga di wilayah itu. Beruk itu digunakan untuk memanjat pohon dan memetik buah kelapa. Tetapi sekarang beruk itu lepas.
Sejak beruk itu lepas, katanya, setiap ibu-ibu dan gadis sedang berjalan sendiri dikejarnya.
"Sudah banyak laporan dari warga yang merasa terganggu dengan keberadaan beruk yang berkeliaran bebas di wilayah ini," ujarnya. ***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015